Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Early Chilhood Enthusiast

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Surat untuk Aku di Kehangatan Nisfu Sya'ban

29 Maret 2021   15:20 Diperbarui: 29 Maret 2021   15:55 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ummah767.tumblr.com

Teruntuk: Diriku yang paling males diajak Ibadah

Haii aku. Giman kabarnya sekarang? Alhamdulillah sehat hingga saat ini. Terlihat dari aku yang semakin doyan makan. Aku, tau gak kalo semalem itu peringatan malem nisfu sya'ban. Hari dimana terbukanya pintu-pintu rahmat Allah untuk mengampuni segala dosa hambanya yang memohon ampun. Sudahkah meminta ampun? 

Tak hanya memohon ampun pada Allah. Sudahkah meminta maaf pada seluruh kerabat? Yang terpenting pada kedua orangtua duhai aku. Inget perilaku dan tindakan apa saja yang telah aku lakukan terhadap ayah dan ibu. Inget tindakan apa saja yang membuat ayah dan ibu kecewa hebat. 

Jika telah meminta maaf pada semuanya. Sudahkah memaafkan diri sendiri? Saat aku bertindak tak sesuai keinginan, saat aku melakukan kegiatan buruk, saat aku kecewa pada aku sendiri. Sudahkah memaafkannya? 

Semua akan berjalan lancar jika aku mampu memaafkan diri sendiri duhai aku. Tak ada orang yang paling sempurna di dunia. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Percayalah, aku hebat dengan cara aku sendiri. Barakallah, aku udah berhasil hingga titik ini. Menjadi sosok gadis yang berusaha menjadi lebih baik lagi dengan mendekati berbagai orang yang taat agama. Jika aku melenceng dan berbuat kesalahan, anggaplah itu bonus untuk memperindah cerita hidup aku. Hidup akan terasa hambar dan garing jika aku tak mendapatkan masalah atau berbuat kesalahan. 

Duhai aku gadis yang berusaha menjadi pribadi sholihah, inget setelah kamu meminta maaf pada semuanya. Berusahalah menjadi lebih baik lagi. Berusahalah tak mengulangi kesalahanmu untuk yang kedua kalinya. Terutama untuk membuat hati ayah dan ibu terluka. 

Harusnya aku memanfaatkan waktu sebaik mungkin, bersyukurlah aku masih memiliki kedua orang tua lengkap diumur yang mulai memasuki usia dewasa. Banyak teman aku diumur segitu, tak didampingi kedua orangtuanya. Dan aku harusnya bersyukur sebanyak-banyaknya.

Bersyukur masih bisa melihat berbagai warna di dunia yang telah Allah ciptakan, bersyukur masih bisa mendengarkan adzan setiap waktu, bersyukur masih memiliki tangan untuk makan, bersyukur masih memiliki kaki untuk berjalan kemana yang aku mau, bersyukur masih diberi waktu untuk mengeksplor berbagai macam ilmu, bersyukur masih didekatkan dengan orang-orang baik. 

Duhai aku, gadis yang tak tau seberapa panjang umur manusia. Sudah siapkah menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bermanfaat untuk orang lain? Aku tau aku tak sehebat teman-teman aku yang pandai dalam segala hal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun