Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Early Chilhood Enthusiast

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Tak Bermaksud Menipu, Hanya Ingin Barangku Laku

12 November 2020   08:10 Diperbarui: 12 November 2020   16:28 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi online shoping (Sumber: Freepik)

"Konten membangun hubungan. Hubungan dibangun berlandaskan kepercayaan. Kepercayaan mendorong hasil" -Andrew Davis, Penulis Buku Brandscaping-

Belanja online di marketplace ataupun e-commerce menjadi kebiasaan yang susah hilang bagi kita. Terutama kalangan muda-mudi yang mengaku memiliki banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Membeli produk dengan kriteria yang bagus tapi menginginkan harga murah. Ya itulah keinginan sebagian dari kita. 

Banyak juga marketplace dan e-commerce yang menjual barang dengan harga murah dan kualitas masih oke. Begitu juga sebaliknya.

Dalam menjual produk online, setiap penjual diharapkan memiliki konten untuk menjelaskan produknya pada pelanggan. Dengan adanya konten penjelasan produk, akan memudahkan pelanggan mengetahui seperti apa produk yang ditawarkan penjual. 

Namun, ada beberapa penjual yang membuat konten penjelasan produknya abal-abal dan tak sesuai dengan produk yang ada. Hal yang paling sering dikeluhkan saat membeli produk online, ketika produk tak sesuai dengan gambar pada konten. Nahh, ini permasalahan yang sudah lumrah kita ketahui bersama. 

Meskipun kita tau produk online tak sesuai dengan gambar pada konten, serasa kita tak pernah kapok untuk membeli produk marketplace ataupun e-commerce. Yaa meskipun tak semua penjual bertindak seperti itu. 

Seperti pengalamanku satu minggu yang lalu, aku memesan rok plisket pada temanku yang berjualan online melalui WhatsApp-nya. Terlihat gambar rok plisket di konten produknya sangat bagus. 

Kain roknya terlihat tebal, dan rempel plisketnya besar besar. Saking termakan ego untuk memiliki rok plisket dari sebulan yang lalu, akhirnya kuputuskan untuk membeli. Ternyata warna yang kuinginkan tidak tersedia, dia belum restok. Aku pun memilih warna lain. 

Hari H ia kirim barang pun berlangsung. Tiba-tiba saja, dia mengatakan bahwa harga rok yang aku pesan turun harga. Makin seneng dong ketika mengetahui harga makin murah. Aku pun langsung mengiyakan saja, tanpa berpikir panjang kenapa temanku menurunkan harga.  

Jengg, jeng.... 

Ketika barangnya datang, benar benar dibuat terkejut melihat kondisi rok pesanan ku. Rok plisket yang datang kainnya tipis dan rempel plisketnya kecil-kecil. Tak sesuai dengan ekspektasiku. Ketika aku komplain kenapa bisa aku mendapatkan rok seperti ini, sebab tak sesuai gambar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun