Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Early Chilhood Enthusiast

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Sebaik yang Kupikirkan

21 Oktober 2020   17:03 Diperbarui: 22 Oktober 2020   12:00 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada intinya solusi dari permasalahan yang aku alami, perlunya diri ini untuk banyak-banyak bersyukur. Terkadang kita selalu melewatkan apa yang telah diberikan Allah pada kita. Mengganggap hal itu wajar dan biasa. Memang mengatakan bahwa kita harus selalu bersyukur pada setiap nikmat yang kita terima sangatlah mudah, hanya saja menjalankannya yang banyak sekali rintangan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim:34,

"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya". 

Lagi dan lagi, jawaban dari keterpurukan diri ini adalah dengan bersyukur. Setelah bersyukur hendaknya diri mencoba berusaha untuk bergerak maju kedepan. Tak terus-terusan meratapi dan terpuruk dengan keadaan yang menimpa. Berusaha menerima setiap emosi yang sedang dialami tanpa berusah membaik-baikkan keadaan. Diri kita juga perlu belajar untuk menerima emosi yang sedang dialami. Belajar mengubah cara pandang kita dan berusaha menerima kondisi kita dalam keadaan apapun. Sesekali puji diri sendiri, hargai perjuangan yang telah dilewati pada diri. Setidaknya diri kita merasa bangga terhadap apa saja yang telah dilalui hingga titik ini. 

Dan mungkin solusi lain untuk permasalahanku, alangkah baiknya untuk sementara tidak melihat story sosmed mereka, anak-anak yang berprestasi. Untuk lebih menjaga perasaan dan berdamai dengan keadaan. 

Benar-benar curahan hati terdalamku selama ini. Semoga curahan hati ini dapat berguna untuk kamu para pembaca setia tulisanku. Meskipun aku tau tulisanku terlalu banyak berisi sambatan, dan masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki lagi. Dan aku mengharapkan doa-doa baikmu pada diri ini yang selalu rapuh dan merasa gagal. Semoga doa-doa baikmu kembali padamu yang mendoakanku. Maturnuwun sanget.

Semoga Bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun