oleh sitikus.nl
CV atau curriculum vitae jadi kebutuhan dasar bagi siapa pun yang hendak melamar pekerjaan. CV biasanya terlampir dalam selembar kertas yang berisi riwayat pendidikan dan kiprah kita dalam dunia profesional.Â
CV atau yang bisa disebut Daftar Riwayat Hidup ini udah jadi syarat pokok yang harus dicantumkan bersama surat lamaran. Proses pembuatan CV bisa terbilang mudah, asalkan kita paham cara membuatnya.Â
Masalahnya, CV yang disertakan dalam rekrutmen sering jadi bahan olok-olok HRD karena isinya terlalu sederhana, atau justru oversharing banyak hal yang gak perlu. Padahal, CV adalah media branding yang paling jitu kalau kita tau strategi membuatnya.Â
Baca juga: Hustle Culture: Budaya Kerja Anak Muda Persiapkan Masa TuaÂ
Kalau CV kita isinya hal yang gak mutu alias oversharing pencapaian, tentu HRD akan menilai kita sedang flexing. Sebenernya, apa aja sih isi dari CV yang benar?
Identitas Diri
Pastikan kamu mencantumkan identitas seperti nama lengkap, alamat email, dan nomor yang bisa dihubungi. Boleh juga menuliskan tempat dan tanggal lahir. Yang terpenting, sertakan juga bio yang berisi riwayat singkat tentang siapa diri kamu dan apa keahlian yang kamu kuasai.
Nah, pada bagian ini usahakan kamu menjelaskan secara gamblang dan jelas mengenai keunikan kamu dibandingkan pelamar lain. Sertakan pengalaman yang kamu miliki di bidang tersebut. Lebih bagus lagi kalau kamu pernah mengikuti sertifikasi untuk bidang yang dikuasai!
Baca juga: Pernah Ketipu Loker Palsu? Pentingnya Punya Skill Wajib Ini!Â
Riwayat Diri
Seringkali kita menuliskan pengalaman hidup dengan sederhana. Kuliah di kampus A dari tahun xxxx - xxxx tanpa menuliskan apa saja yang telah kita lakukan selama kuliah. Misalnya, mengikuti lomba antar kampus, menjadi ketua UKM, menjadi perwakilan jurusan untuk event, menjadi pembicara, dlsb.