Mohon tunggu...
Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Upaya Taiwan Antisipasi Serangan China

9 Agustus 2022   16:09 Diperbarui: 9 Agustus 2022   16:19 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gencatan politik antara China dan Taiwan kian memanas. Setelah kedatangan Nancy Pelosi pada Selasa (2/8) ke Taiwan, sebagai Ketua DPR Amerika Serikat, aksinya membuat politik dunia melirik konflik yang sedang bergemuruh di Selat Taiwan. Sebagai upaya antisipasi dari ketegangan yang muncul dari pihak Xi Jinping, militer Taiwan melakukan latihan menggunakan tembakan artileri pada Selasa (9/8).

Upaya antisipasi ini sebagai bentuk persiapan untuk merespons apabila China melancarkan serangan mendadak. Lou Woei Jye, selaku Juru Bicara Korps Angkatan Darat kedelapan Taiwan, menegaskan dimulainya latihan tersebut. Latihan persiapan ini dilakukan di Kabupaten Pingtung sekitar 00.40 GMT dan berakhir pada 01.30 GMT atau selama satu jam.

Sekalipun hanya latihan, Lou mengonfirmasi bahwa militer Taiwan melakukan penembakan target menggunakan suar dan artileri. Lou mengakui bahwa latihan militer ini tidak dilakukan untuk menandingi latihan militer yang dilangsungkan oleh China. Ia mengatakan bahwa latihan militer Taiwan telah dijadwalkan sebelumnya.

Para tentara yang bergabung dalam latihan ini, menembakkan senjata artileri jenis howitzer dari persembunyian mereka di pantai. Latihan disudahi dengan teriakan "misi selesai" begitu penembakan mencapai ronde terakhir. Dalam latihan ini disebutkan bahwa ratusan tentara dan 40 howitzer digunakan. Tentunya latihan militer tidak hanya dilaksanakan sekali, tetapi akan dilangsungkan kembali pada Kamis (11/8).

Mengutip pemberitaan AFP, Taiwan memang rutin mengadakan latihan militer guna menjalankan simulasi pertahanan dalam rangka melawan invasi China. Persisnya, latihan ini berlangsung setelah Beijing mengadakan latihan militer pada Kamis (4/8). Kegiatan latihan militer China yang mengepung Taiwan belum dapat diprediksi kapan akan berakhir. 

Menurut laporan AFP, baik dari pihak China maupun Taiwan belum ada tanda-tanda untuk mengonfirmasi kabar yang beredar, bahwa latihan militer Beijing di Selat Taiwan masih dilangsungkan pada hari ini, Selasa (9/8). Pihak dari Taiwan mengecam aksi latihan militer Beijing, karena memicu kecurigaan yang terus-menerus dari dalam negeri.

Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara dari Kementerian Luar Negeri Taiwan pada Senin (8/8), yang menyatakan bahwa "Provokasi dan agresi China telah merusak status quo di Selat Taiwan dan meningkatkan tensi di kawasan tersebut".

Kekhawatiran ini disebabkan oleh pengamatan pihak Taiwan atas latihan militer Beijing yang mengerahkan kapal perang, jet tempur, bahkan rudal balistik Dongfeng di sekitar kawasan Taiwan.

Bagaimana tanggapanmu terhadap kedua negara yang sedang berkonflik, justru gencar melangsungkan latihan militer?

Apakah pemerintahan dalam negeri juga perlu mengambil sikap terkait ketegangan di Selat Taiwan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun