Mohon tunggu...
Siti Khotimah
Siti Khotimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa universitas indraprasta PGRI

Sejarah merupakan bekal awal bagi penerus bangsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Indonesia Mengenal Es Batu

26 April 2021   06:05 Diperbarui: 26 April 2021   07:14 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Segala jenis minuman yang dicampur dengan es batu pasti nikmatnya luar biasa. Apalagi di bulan Ramadan seperti ini, tak lengkap rasanya kalau tak ada es sebagai penghilang dahaga. Lalu bagaimanakah sejarahnya Bangsa indonesia bisa mengenal es batu? Yuk kita simak.!

Sejarah es batu masuk ke Indonesia

Pada tahun 1800-an, minuman dingin merupakan sajian mewah yang hanya bisa dinikmati oleh segolongan kecil keluarga Belanda yang bertempat tinggal di kawasan meester (sekarang dikenal dengan nama jatinegara, Jakarta Timur) atau waltevreden (sekarang Sawah Besar, Jakarta Pusat). Saat itu, es batu digunakan untuk pelengkap minum bir.

Pada saat itu terjadi kehebohan saat pertama kali es batuasuk ke indonesia pada tahun 1846. Pada 18 November 1846, surat kabar kavascher caurant memberitakan bahwa sehari sebelumnya, 17 November 1846, sebuah kapal besar dari Boston, Amerika Serikat, telah menambatkan jangkarnya.

Kapal itu membawa es yang sudah dipesan oleh Roselie en Co. Es itu akan di bongkar keesokan harinya. Namun kehebohan berita soal es batu ini sudah menyebar hingga ke Batavia. Kehebohan berita Es batu membuat sibuk para pihak Bea Cukai karna belum merencanakan aturan mengenai impor es batu.

Saat itu, semua orang heboh memperbincangkan es batu, yang disebut sebagai "batu-batu putih sejernih kristal, yang kalau dipegang bisa membuat tangan kaku". Beberapa hari kemudian, muncul sebuah iklan Roselie en Co yang menjual es tersebut dengan harga 10 sen setiap 500 gram.

Kehebohan Es batu mulai meluas surat kabar Javasche caurant menulis sebuah artikel mengenai cara menyimpan es batu agar tidak cepat cair yaitu dengan cara membukus es batu dengan selimut wol.

Saat itu es batu merupakan barang import yang amat sangat berharga dari Amerika sehingga perlu memperlakukanya dengan baik sehingga tidak mudah mencair.

Manfaat kedatangan es batu ke indonesia

Kedatangan es batu ke indoneaia membuat peluang bisnis bagi beberapa pelaku bisnis, bahkan saat itu restorant sudah mulai menyediakan minuman yang disajikan dengan es batu.

Selain itu, sebuah perusahaan, Djakarta Firms Voute en Gherin, juga memanfaatkan "histeria" masyarakat terhadap es batu dengan menjual selimut wol yang bisa dipergunakan untuk menyimpan es.

Kisah lainnya, saat seorang pengusaha, David Gilet, menyatakan sanggup menyediakan air es untuk berbagai pesta dengan biaya 15 gulden. Dan, untuk pertama kalinya, air es juga disajikan saat malam Natal pada 1846 di Hotel Des Indes (berubah nama menjadi Hotel Duta Indonesia, dan akhirnya dihancurkan kini menjadi Duta Merlin, Jakarta Pusat). Dalam perjalananya es batu di kenal sebagai obat sariawan. Pemerintah Hindia Belanda saat itu bahkan memberikan bonus sebesar 6.000 gulden untuk mereka yang sanggup mengirimkan es batu ke rumah sakit di Batavia. Es ini akan digunakan untuk mengobati tentara Belanda yang terkena sariawan. Sementara, untuk di Semarang dan Surabaya, Pemerintah Hindia Belanda menyediakan bonus sebear 7.300 gulden.

Pabrik es batu pertama di Indonesia

Kejayaan kegiatan impor es batu perlahan pudar setelah mulai dibangunnya pabrik es di Nusantara. Denys Lombard mengisahkan baru pada tahun 1880, prosedur pembuatan amoniak, temuan Eropa, diimpor ke Jawa. Hal ini untuk meminimalisir impor es batu dari Boston. Dampaknya dalam waktu sepuluh tahun saja, pabrik es sudah dibangun di kota-kota besar dan tren minum menggunakan es batu lebih cepat menjamur.

Hingga akhir abad ke-19, es batu kala itu bukan lagi dikonsumsi oleh keluarga kaya. Dari ujung barat sampai ujung timur, masyarakat yang tinggal di desa, kota, bahkan sampai dipegunungan sudah mudah ditemui para pencinta es batu.

Yang awalnya perusahaan es adalah milik bangsa Eropa, namun dengan sangat cepat, dikatakan Lombard, bangsa China juga memanfaatkan keadaan tersebut. Tercatat salah satu pelopor pengusaha es batu di Nusantara dari bangsa China adalah Kwa Wan Hong, pengusaha dari Semarang. Tepatnya dia memulai bisnis ini sejak tahun 1895.

Awalnya dia membangun usaha dan tiga pabrik es batu di Semarang, Tegal, dan Pekalongan pada 1910. Tak lama setelah itu bisnisnya pun bercuan tinggi. Hingga akhirnya memutuskan untuk membangun dua pabrik lagi di Surabaya. Pada tahun 1926, dia membangun pabrik terakhir di wilayah Pasar Turi. Baru pada 1928 Kwa Wan Hong akhirnya menetap di Rawa Bangke, tak jauh dari wilayah pabrik terakhirnya.

Sumber

Kompas. Com Inggried Dwi Wedhaswary, Luthfia Ayu Azanella  Kisah Hebohnya Indonesia Saat Es Batu Pertama Tiba pada 1846...

Jumat, 18 Mei 2018 | 13:45 WIB

Goodnews form Indonesia Sejarah Es Batu di Indonesia yang Dulu Harus Impor dari Amerika SerikatDYDini Nurhadi Yasyi 07 SEPTEMBER 2020 17.30 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun