Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Langit Tak Mau Reda

1 Desember 2024   17:19 Diperbarui: 1 Desember 2024   17:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ufuk jauh, awan pun membara,
Menggulung harapan dalam duka nestapa,
Hujan turun tanpa jeda,
Membasuh dunia yang penuh asa.

Kala langit enggan berkata,
Hanya gemuruh menyapa di sela udara,
Rintik menjadi lagu yang membekap jiwa,
Mengajarkan luka tentang makna setia.

Dalam gelap, cahaya sirna,
Mimpi-mimpi tersapu derasnya amarah,
Namun hati tetap percaya,
Setiap badai membawa hikmah yang nyata.

Kala langit tak mau reda,
Kita berdiri di bawahnya, tak gentar meski lelah,
Sebab hujan ini bukan akhir cerita,
Hanya jeda menuju pagi yang cerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun