      Anak jalanan merupakan masalah sosial yang banyak terdapat dikalangan masyarakat menengah ke bawah. Masalah sosial terjadi ketika status social seseorang terganggu dan fungsi social tidak berjalan dengan baik, serta hal ini berkaitan dengan peran yang hilang. Anak jalanan dikatakan sebagai masalah social karna mereka telah kehilangan hak-hak, seperti contohnya ; hak untuk sekolah atau mendapat pendidikan pada usia dini. Banyak ditemukan anak balita terlantar dijalanan bahkan ada pula usia dibawah 1 tahun, dimana pada masa itu seharusnya mereka mendapatkan pendidikan dan pengajaran, tetapi faktanya malah kebalikan, mereka dituntut harus bekerja, entah oleh orang tua mereka atau oknum lain yang tidak bertanggung jawab. Eksploitasi anak jalanan banyak terdapat pada kota-kota besar, salah satunya di Depok.
      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan memaparkan apa saja motif orang tua dalam mengeksploitasi anak-anaknya dan menjelaskan bagaimana wujud eksploitasi anak yang dilakukan oleh orang tua. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Fenomenologi Alfred Schutz dan Analisis data Kualitatif.
      Umumnya para orang tua melakukan eksploitasi ini karena alasan ekonomi, pengangguran orang tua , pendidikan orang tua serta pendapatan orang tua yang terlalu rendah. Para orang tua anak jalanan lebih memilih membiarkan anaknya berkeliaran dijalan mengemis untuk menghasilkan uang, daripada mengusahakan anaknya untuk bisa bersekolah.
      Bentuk eksploitasi anak jalanan adalah bentuk fisik atau penyalahgunaan tenaga anak untuk dipekerjakan dmei keuntungan orang tua nyaatau orang lain, seperti menyuruh anak bekerja. Bentuk eksploitasi social yaitu segala sesuatu yang dapat menyebabkan terhambat nya perkembangan emosional anak. Dampak positif eksploitasi anak jalanan adalah anak mendapatkan uang yang banyak, sedangkan dampak negatif nya adalah tidak mendapatkan pendidikan yang cukup, fisik, psikis dan social anak jalanan akan lebih terganggu.
