Di bawah tanah yang sunyi, tersembunyi dalam hening, Â
Akar kenangan merambat jauh, menggapai masa lalu, Â
Mengikat erat setiap momen yang pernah hidup, Â
Mengisahkan cerita yang tak pernah pudar.
Setiap serat yang tumbuh dari akar itu, Â
Adalah jejak-jejak waktu yang pernah kita lalui, Â
Menyimpan tawa, tangis, dan bisikan cinta,
Menjadi saksi bisu perjalanan hidup kita.
Di tengah keramaian dunia yang terus berubah, Â
Akar kenangan tetap setia menjaga, Â
Mengikat erat memori yang berharga, Â
Membuat kita tetap terhubung dengan masa silam.
Meski daun-daun gugur dan ranting patah, Â
Akar kenangan tetap kuat tak tergoyahkan, Â
Mengingatkan kita akan asal-usul kita, Â
Dan mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai.
Setiap kali kita melangkah maju, Â
Akar itu menarik lembut, mengajak kita merenung, Â
Tentang pelajaran yang telah kita dapatkan, Â
Dan kebijaksanaan yang kita kumpulkan sepanjang jalan.
Dalam hening malam, ketika angin berbisik, Â
Kita mendengar suara dari masa lalu, Â
Mengalun lembut melalui akar kenangan, Â
Mengiringi kita dengan kasih yang abadi.
Oh, akar kenangan, Â
Engkau adalah penopang dalam diam, Â
Menghubungkan masa kini dengan masa lampau, Â
Mengajarkan bahwa kenangan adalah harta yang tak ternilai.
Di bawah permukaan yang tenang, Â
Tersimpan kekuatan yang tak terlihat, Â
Menguatkan hati yang rapuh, Â
Dengan kisah-kisah yang tak pernah usang.