Di bawah bintang yang bersinar terang,
Pujangga merelakan cinta yang tlah pergi jauh.
Dalam luka dan kerinduan yang mendalam,
Ia memahami bahwa takdir telah berbicara.
Kekasih yang dulu adalah mentari di langitnya,
Namun kini, mentari itu telah terbenam.
Ia melepaskan cintanya seperti burung bebas terbang,
Mengerti bahwa cinta sejati tak akan pernah berakhir.
Mungkin, pada akhirnya, kita akan bertemu lagi,
Di tempat yang tak terhingga di alam semesta.
Hingga saat itu, ia merelakan dengan tulus,
Menggenggam kenangan indah, dalam hatinya yang sunyi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!