Di dalam hening yang sunyi,
Bayang-bayang masa lalu datang menghampiri.
Seperti kilatan lampu dalam kegelapan malam,
Kenangan datang dengan segala rasa dan warna.
Terkadang lembut seperti hembusan angin sejuk,
Terkadang tajam menusuk seperti duri yang tajam.
Masa lalu, engkau seperti lukisan di dinding hati,
Tak pernah pudar, tetap abadi.
Senyum manis, tawa riang, semua terpatri dalam benak,
Namun juga air mata, luka yang tak pernah sembuh.
Bayang-bayang masa lalu, engkau mengajarkan pelajaran berharga,
Bahwa hidup adalah perjalanan dengan berbagai rintangan dan warna.
Meski kadang ingin ku lupakan dan buang jauh,
Masa lalu tetap mengikuti, takkan pernah hilang.
Ia adalah bagian tak terpisahkan dari diriku,
Membentuk jati diri, mengukir jejak di dalam relung jiwa.
Janganlah ku larut dalam lamunan yang datang,
Melihat ke belakang dengan mata penuh penyesalan.
Hidup adalah gerak maju, melangkah dengan tegar,
Membawa bayang-bayang masa lalu sebagai cahaya di dalam gelap.
Mungkin esok akan menjadi cerita baru,
Menghapuskan luka dan memudarkan bayang-bayang.
Namun satu hal pasti, masa lalu tetaplah bagian,
Dari kisah hidup yang takkan pernah tergantikan.