Di taman hati yang teduh dan jernih,
Berkembang bunga Iklas dengan indahnya.
Tak bermaksud mencari pujian atau imbalan,
Ia mekar tulus, tanpa pamrih dan dusta.
Seperti embun pagi yang jernih membasahi,
Iklas menjelma dalam setiap doa dan niat.
Tak terpengaruh oleh riak dunia yang fana,
Ia tetap bersinar, tiada kenal waktu dan usia.
Mengejar bayang kepentingan yang semu.
Namun Iklas tetap tegar di puncak perbukitan,
Menjadi contoh bagi hati yang murni dan suci.
Iklas, oh bunga suci dalam relung hati,
Kau mengajarkan arti sejati tentang cinta.
Bukanlah sekadar kata yang terucap bibir,
Tapi perbuatan tulus, tanpa syarat dan dendam.
Dalam jejakmu, kami ingin berjalan,
Menyisir dunia dengan langkah Iklas yang tulus.
Menebar kebaikan, menghapus lara,
Menjadi sinar dalam kegelapan yang kelam.
Iklas, engkau pelajaran dari alam semesta,
Bahwa di antara ego dan angan, ada kedamaian.
Terima kasih, bunga tulus penuh makna,
Kau hadir sebagai cahaya dalam hidup yang fana.