Mohon tunggu...
Siti dewinurmalasari
Siti dewinurmalasari Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Beauty

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita

27 Juli 2020   23:03 Diperbarui: 27 Juli 2020   22:52 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jarak yang tadinya begitu dekat
Begitu Indah tanpa sekat
Lalu tiba-tiba merenggang
Bahkan jauh tak terbilang

Yang tadinya sudah terbiasa
Bercengkrama lewat rasa
Tiba-tiba menghilang pergi
Dan kita sama-sama di paksa memaklumi

Lalu. Jarak kita mulai dekat kembali
Datang begitu saja tanpa permisi
Bagai embun di waktu pagi
Kita telah kembali

Aku berharap untuk terbiasa kembali
Tapi aku salah, kamu sangat pandai merujuk

Kini aku tau, kita tidak akan bersama
Sekarang dan entah sampe kapan
Kita memilih untuk  seakan-akan tidak saling mengenal

Kau selalu ada
Namun cerah berganti kelabu
Sekejap terjadi bagai membalikkan telapak tangan

Sapaan kehangatan di kala fajar menyingsing
Tak lagi kudapatkan
Kekhawatiran mu yang selalu ku rindukan
Tak lagi mengusik telinga

Entah..
Kini aku sendiri..
Termenung meratapi lara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun