Penyelenggaraan Vaksinasi

Vaksinasi-Belajar (part 1)

Berawal pada bulan maret lalu, saya tiba-tiba diminta untuk olah data peserta vaksin, yang totalnya hampir 10rb data. Pd saat itu ketersediaan vaksin sangat terbatas, karena masih prioritas tenaga medis, lansia dan petugas publik. 

Rencana mau menyelenggarakan vaksinasi massal yang sehari target 2000 peserta. Saya yg lumayan jauh dr area medis, akhirnya mulai belajar bagaimana penyelenggaraan. Saat itu jg kmi blum mendapatkan vaksin. Bayangan urutan vaksin seperti apa saja blum tau, tambah mau nyelenggarain. 

Akhirnya saya diajak pimpinan belajar ke Rumah sakit akademik, RS sardjito, Dinkes sleman, ke JEC untuk cek cek dan beberapa tempat untuk mencari tau cara pelaksanaan vaksin. Akhirnya sdh ditetapkan tanggal vaksin, kira-kira h-7an waktu itu. Ternyata sampai ha-1 vaksin belum datang akhirnya diundur sampai waktu yang belum ditentukan.

Namun beberapa hari setelahnya pada hari Rabu ada info bahwa vaksin akan datang. Lalu malamnya diadakan rapat pimpinan. Awalnya akan dilaksanakan pada minggu depannya. Namun, ternyata di forum diputuskan dilaksanakan pada hari sabtu seingat saya. 

Otomatis tim yg saat itu br terbentuk 4-5 orang cukup kalang kabut karena harus mencari tenaga medis dan menyiapkan perlengkapannya (yg cukup banyak). 

Peserta prioritas saat itu lansia dan berlanjut ke dosen lalu tenaga kependidikan. Nakes yg dibutuhkan pastinya dari meja registrasi, skrining, vaksinasi dan observasi. 

Unit yg terkait pun sangat beragam dari Dir SDM, humas TURT, Aset, PK4L (hampir semua unit yg ada) untuk menyiapkan perlengkapan. Untuk nakes kerjasama antara RSUP dr Satdjito, RS UGM, Klinik Korpagama dan GMC. Saya memplottingkan tenaga medis di meja-meja yg disediakan. 

Setting layout hari sebelumnya dibantu oleh dr. Darmawan. Malam hari sebelum hari h kami mulai menempelkan table tent, papan informasi, backdrop, photobooth dll. Ternyata vaksin yang ada tdk termasuk kartu vaksin alchohol swab dll. 

Langsung mencari rekanan dan dipesankan. Escort dari unsur mahasiswa disiapkan pula untuk mendampingi Bapak/Ibu peserta (lansia) agar memastikan nyaman dan tidak menunggu lama.