Mohon tunggu...
Siti Asiyah
Siti Asiyah Mohon Tunggu... Seniman - Pendiri https://www.pesanggrahan.de/

Pendiri "Pesangrahan Indonesia e.V https://www.pesanggrahan.de/ Pendiri Bonnindo Band 2016, Siti And Band 2017 https://www.facebook.com/siti.musik/ Pencetus Interkultureller Musik Projekt di Bonn sejak 2017 Pendiri Global Heroes Band 2019 Manager Matahari Band 2021 Penyanyi / Pencipta lagu 2021

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Keseruan Mengikuti Moderator Zoom Koteka Talks " Gaganawati".

31 Juli 2021   04:15 Diperbarui: 31 Juli 2021   04:19 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan ikuti Zoom ke 4 ini aku pelan-pelan mengerti apa itu Koteka, Mbak Gana dan yang di lakukannya itu, rasa penasaranku terobati. Disitu aku tahu ternyata wanita ini adalah penulis buku yang sudah bertahun-tahun menulis di kompasiana. Dalam hatiku bicara Wah kalau begini ya pantesan cetar cether kalau bicara". Dandanan dia yang selalu tampil menarik juga perlu aku contoh juga. Ternyata mbak Gana itu dulu oernah bekerja sebagai penyiar radio di Semarang. Akhirnya pelan-pelan sedikit demi sedikit aku tahu. Tapi masih kurang tahu juga, aku tetap terus mengikuti jejak Zoom Koteka Talks #Dirumahsaja.

Terasa acara-acara Koteka talks semakin seru, selain aku mendapatkan undangan dari KJRI yang juga narasumbernya mbak Gana wati. Aku terus mengikuti Zoom Koteka #Komunitas Lawan Coronadengan senang hati.

Suatu haru mucul lagi nama Gaganawati di Artikel koran lokal Jerman dimana dia berada yaitu di Seitingen.Siapa lagi ini gerutuku? walah walah  ternyata Gana lagi Gana lagi. Kali ini dia naik Becak. Yang menggayuh Becaknya itu Bule, waduh siapa lagi Bule ini? . Akhirnya usut cari usut ternyata itu yang menggayuh Becak suaminya mbak Gana sendiri. Aku tepuk jidat, Waduh baru kali ini aku melihat ada becak di Jerman. Hmmm bagaimana membawanya ya? 

Rasa ingin tahuku tambah seru dan menggebu. ini orang bawa apa lagi dari Indonesia ????? sampai suatu hari ada teman yang biasa ikutan Zoom di KJRI bilang mbak Siti saya extra main ke rumah Mbak Gana untuk menengok rumah mbak Gana, juga ingin tahu apa itu becak beneran atau becak becak an. 

Grubyaaaaaaaaaaak ambyaaaaaaaaaaaaar aku mendengar cerita itu, waduh ada orang yang lebih parah dari aku penarsannya sampai jauh-jauh ke desa terpencil dimana Mbak Gana berada. Aku tanya kamu ngapain kesana? Jawabnya just simple mau naik Becak mbak!!!! waduh hmmmmm corona -corona kayaknya banyak orang gila karenanya. Aku bilang kan Corona? Ya jawabnya dari pada stress dan gila kan mengikuti protokol kesehatan mbak. Walah-walah dalil apa lagi yang dia pakai aku sudah ngak mau dengar lagi. 

Terus bagaimana disana? Aku tanya lagi. Hmmmmmm dia bawa patung Mbak dari Indonesia? What aku membelalak lagi? Apa, yang bener....!!!! jangan ngacau kau ini . Sumprit mbak sumprit. Waduh patung apa lagi berat-berat di bawa ke Jerman. Coba aku tanya patung apa itu? Apa patung Roro Junggrang atau patungnya Sidarta gautama? Atau Bandung Bondowoso?  Kok sampai bawa-bawa patung segala dan buat apa?. Hmmmmm katanya buat di taruh di taman? What" waduh berapa biaya beli dan bawa Patung kesini cuma mau di taruh di taman, emang patung apa itu? Patung budha Mbak???? akhirnya aku lega, kalau itu patung Budha kan kuat menahan terik mata hari, hujan dan badai, dingin dan sepi. Kalau patung nya orang europa yang telanjang pasti ngak lama distu berdiri udah ada yang mencuri. 

Aku bertanya kembali, taman apa itu jangan-jangan taman sari Yogyakarta di boyong ke Jerman, gawat ini gerutuku. Akhirnya aku bertanya langsung pada Mbak Gana lewat WA. Ternyata dia bawa patung Budha yang mau dia taruh di taman mawar sari, bukan tamansari. Kecintaan mbak Gana dengan bunga- bunga mawar itu lah akhirnya siang malam dia bekerja untuk membuat taman itu. Sampai aku heran juga, ini apa lagi wanita cantik mau bekerja di kebun, mencangkul, bawa batu-batu dan katanya penulis buku, ngajar pula. Hmmm terus kapan masaknya, dandannya dan kapan ngurus keluarganya. Aku tambah penasaran lagi dengan sosok wanita ini. Ku ikuti terus Zoom Koteka dalam posisi aku tidak kemana-mana #Dirumahsaja  

Temenku sibuk dengan dirinya selfi sana sini seperti layaknya anak zaman now. Waduh mau ibu-ibu atau gadis usai masak serlfi, selesai masak selfi, mau makan selfi, usai makan selfi. Aku bilang Lu kalau mau selfi pulang aja sana, kan lumayan masih jauh perjalanan menuju ke rumah. Akhirnya dia pulang sambil ketawa ketiwi.

Becak Indonesia ada di Seitingen Jerman

Penumpangnya cantik, tukang Becaknya tanpan rupawan.   

dokpri
dokpri
Ini sosok orang wis ora waras kalau di Jerman. Ada mobil ada taxi, tapi naik becak sana sini, danndan kayak Sinden mbak bidadari turun ke Bumi. Suaminya mau-mau juga di kerjain begitu, kayaknya ini pasangan suami istri yang emang sangat saling mencinta. Bule kena aji pelete wong Semarang, di suruh boyong apa saja mau asal istrinya bahagia kali. Hmmmmm becak-becak tolong bawa saja, saya mau ke Kota kelililing-keliling desa. Kotanya tidak ada, adanya kambing dan domba, lembu sapi di desa. Becaknya serok kanan serok kiri, yang naik usil sekali. Namanya Ganawati.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun