Mohon tunggu...
Pia0283
Pia0283 Mohon Tunggu... Guru - Belajar sepanjang masa

Long life learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter Melalui Pendekatan "Experiential Learning" (John Dewey) pada Pembelajaran Jarak Jauh

14 September 2021   21:50 Diperbarui: 14 September 2021   22:01 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik Amerika Serikat, beliau dikenal sebagai pemimpin dari gerakan pendidikan progresif di Amerika. Pemikirannya tentang pendidikan yang demokratis, dimana semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk belajar dan mendapat pengalaman dalam proses belajar sesuai dengan  minat mereka, menjadi suatu hal yang baru pada awal tahun 1900-an. Dalam pandangan Dewey, guru dan siswa memiliki posisi yang sama dalam proses pembelajaran.

Dia berpendapat bahwa agar pendidikan efektif, konten harus disajikan dengan cara yang memungkinkan siswa untuk menghubungkan informasi dengan pengalaman sebelumnya, sehingga memperdalam hubungan dengan pengetahuan baru ini. 

Pendapat ini sangat relevan dengan teori belajar konstruktivisme yang berasumsi bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang lebih merupakan hasil olah pikir mandiri dari pengalaman dalam kolaborasi dan interaksi dengan orang lain dan berasal dari   berbagai sumber pengetahuan.

Pendidikan progresif pada hakikatnya merupakan pandangan yang menekankan perlunya belajar sambil berbuat, manusia belajar melalui pendekatan langsung. Ini  menempatkan pemikiran Dewey dalam kategori filsafat pendidikan pragmatisme. Pragmatisme percaya bahwa realitas harus dialami, seorang harus berinteraksi dengan lingkungannya agar dapat beradaptasi dan belajar. 

Pemikiran Dewey tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini dimana kita dihadapkan kepada generasi yang sangat accessible, mereka dengan mudahnya mendapatkan berbagai informasi dan pengalaman (sebagian besar pengalaman virtual) serta mengolah semua hal tersebut sebagai pengetahuan. 

Peran “guru” baik di sekolah dan di rumah harus dapat memfasilitasi dan membimbing agar pengetahuan tersebut menjadi sesuatu yang dapat mereka manfaatkan secara bijaksana.

Ada beberapa hal yang menjadi tantangan untuk dapat menerapkan konsep pembelajaran yang dicetuskan oleh John Dewey. Bukanlah suatu hal yang mudah untuk merubah paradigma tentang peran guru karena sampai dengan saat ini masih banyak orang (khususnya guru) yang berparadigma bahwa guru adalah sumber ilmu satu-satunya dan memegang kendali penuh proses pembelajaran. 

Ditambah lagi dengan tantangan bagi guru untuk dapat terampil menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik agar berpeluang mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan berkolaborasi dengan teman-temannya terutama pada kondisi pandemi dimana kita harus melakukan “physical distancing” untuk meredam penyebaran virus Covid.

Tujuan pendidikan secara umum adalah untuk merubah perilaku, tentunya perilaku positif yang erat dengan sebutan pendidikan karakter. Suatu hal menarik jika kita dapat melaksanakan pendidikan karakter melalui pendekatan “Experiential Learning” pada pembelajaran jarak jauh

Menurut penulis pendidikan karakter melalui pendekatan “Experiential Learning” pada pembelajaran jarak jauh sangat memungkinkan untuk dilakukan. 

Dengan memanfaatkan platform pembelajaran interaktif seperti zoom, google meet, google classroom, wa group bahkan akun media sosial seperti instagram, line facebook dan telegram, dst dapat dimanfaatkan dalam proses diskusi dimana siswa bisa saling berinteraksi dan berkolaborasi tentang studi kasus yang ada disekitar lingkungan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun