Mohon tunggu...
Siti Afifiyah
Siti Afifiyah Mohon Tunggu... Journalist -

Look deep into nature and then you will understand everything better https://www.tagar.id

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pesan di Balik Posko 02 di Solo

16 Januari 2019   07:27 Diperbarui: 16 Januari 2019   07:38 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Badan Pemenangan Nasional Capres dan Cawapres Prabowo-Sandi, Jenderal Purn TNI Djoko Santoso (kedua kanan). (Foto: Antara/Yusuf Nugroho)

"Saya akan mulai berkantor di posko BPN ini. Jika Prabowo sampai kalah, malu. Oleh karena itu, kami bersungguh-sungguh memenangkan Prabowo-Sandiaga."

Itu kata Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso saat peresmian posko BPN berlokasi 500 meter dari rumah Jokowi di Solo, Jumat 11 Januari 2019.

Pesan apa yang ingin disampaikan dengan pendirian posko BPN di Solo itu?

Sebenarnya tak ada yang salah. Siapa pun boleh berkampanye di manapun di seluruh penjuru Tanah Air dalam rangka Pilpres 2019.

Tapi dari Sabang sampai Merauke, kenapa Solo yang dipilih? BPN mengklaim relawannya tetangga Jokowi menyediakan tempat untuk posko. 

Benarkah itu alasan utamanya?

Dua hari setelah peresmian posko BPN tersebut, digelar tablig akbar 212 di kawasan Gladak Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu 13 Januari 2019.

Apakah itu suatu kebetulan?

Massa dari berbagai daerah datang dengan membawa berbagai atribut dan bendera bertuliskan kalimat tauhid. Membuat kawasan Gladak Solo terpaksa ditutup, lalu lintas dialihkan ke jalur lain.

Ada Amien Rais dalam acara tablig akbar itu. Amien Rais yang ketika menjegal Pak Harto, banyak yang mengidolakannya. Tapi ketika ia kemudian menjegal Gus Dur juga, kekaguman banyak orang menjadi ambyar. Entah mengapa ia seperti hobi menjegal presiden. Ia dari waktu ke waktu konsisten melancarkan serangan frontal pada Jokowi. Seperti tak ada kebaikan Jokowi setitik pun di matanya.

Amien Rais yang berusaha mendikte Pimpinan Muhammadiyah agar mengeluarkan fatwa untuk memilih capres-cawapres tertentu. Bagusnya keinginannya itu bertepuk sebelah tangan, karena Muhammadiyah konsisten pada jati dirinya, ogah diseret-seret ke politik praktis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun