Mohon tunggu...
Nona Kumala
Nona Kumala Mohon Tunggu... Guru - Guru - Penulis

Berharap pada manusia adalah patah hati secara sengaja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jomlo Legend

9 Desember 2022   14:18 Diperbarui: 9 Desember 2022   14:25 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


___
Hari ini ulang tahun Lulu yang ke dua puluh delapan. Usia yang terbilang sudah tak muda. Namun, senyum di bibir mungil itu tidak bisa membuktikan dia setua itu.

"Selamat ulang tahun, Luk!" seru Yuni sembari menyerahkan sebuah kotak kecil.

"Ini apa? kecil amat, dah," ucap Lulu sembari membolak-balik benda itu.

"Ye, syukurin aja. Dari pada nggak ada," balas Yuni terkekeh pelan.

Lulu memayunkan bibir. Berharap mendapat kado besar dari teman teman yang datang, tetapi semua hampir sama. Kotak kecil semuat jam tangan. Apa mungkin mereka semua memberi jam tangan? Ha, tidak mungkin kan! Sangat tidak bervariasi!

Acara pemotongan kue pun dimulai. Riuh tepuk tangan dan suitan terdengar bersamaan.

Suapan pertama terkhusus untuk ibu, keduanya untuk ayah. Namun, untuk yang ketiga Lulu bingung harus menyuap siapa.

"Suap pasangan kamu, Luk!" saran salah satu temannya.

Dengan susah payah, Lulu menelan salivanya. Pasangan yang mana? Kan dia tidak punya!

Tanpa membuang waktu, Lulu mendekati Yuni dan menyodorkan potongan kue. Sontak hal itu membelalakkan mata dan menggeleng.

"Gue cewek, Luk! Bukan pasanganmu!" Suara Yuni yang melengking menarik perhatian seluruh tamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun