Mohon tunggu...
Nona Kumala
Nona Kumala Mohon Tunggu... Guru - Guru - Penulis

Berharap pada manusia adalah patah hati secara sengaja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lepas

9 Agustus 2022   18:49 Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:55 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika senja menyapa, aku hanya bisa duduk di singgasana. Hati kian gundah gulana, terdiam tanpa kata. Semua kenangan tentang kita terbesit setiap hari, membuat rindu kian merajalela.

Kadang aku berbicara pada langit-langit dan bantal guling. Bercerita tentang rasa yang tersisa, berbagi kisah yang jadi dilema. Mungkin, aku memang harus terbiasa dengan keadaan ini. Tidur berselimut sepi dan kepahitan.

Aku tau, mungkin ini terlihat gila. Mengejar rasa yang sengaja dilepas. Seperti ranting yang kehilangan daun dan tak tumbuh lagi, seperti itulah yang terjadi. Tanpamu terasa hampa atau mungkin ini dinamakan mati rasa?

Aceh, 11 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun