Mohon tunggu...
SITI NAJAH MIN
SITI NAJAH MIN Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa

Perencanaan Wilayah Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Ibu Kota Harus Dipindah ke Kalimantan?

19 November 2019   06:28 Diperbarui: 19 November 2019   06:33 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bicara tentang pertanyaan kenapa ibu kota harus di pindah? Ini adalah masalah semua elemen negara bukan hanya para pimpinan pusat saja, karena proses perpindahan Ibu kota yang baru ini tentu harus ada dasar atau kesepakatan antar semua masyarakat Indonesia, jika ada masyarakat yang tidak setuju maka presiden harus mencari cara agar meyakinkan masyarakat Indonesia.

Kembali ke pertanyaan tadi kenapa ibu kota harus dipindah? Sekarang kita lihat di Ibu kota negara Indonesia yaitu Jakarta, di Jakarta sendiri bisa kita lihat sudah terlalu menumpuk baik dari segi kemacetan, tingkat kualitas udara yang semakin memburuk dan masih banyak lagi. Hal tersebut yang membuat Presiden Joko Widodo menginginkan agar Ibu kota sebaiknya dipindah saja agar tidak terlalu menumpuk di Jakarta.

Pemerintah Indonesia telah memutuskan terkait dengan kepindahan Ibu kota yang baru. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa beban yang ada di Jakarta sudah terlalu berat, itulah yang menyebabkan kenapa Ibu kota dipindah.

Ibu kota yang baru dipindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur, berkaitan dengan pemindahan Ibu kota Indonesia yang baru yaitu di Kalimantan Timur maka semua sarana transportasi, infrastruktur baik itu infrastruktur jalan ataupun infrastruktur ibu kota yang lainnya terus digenjot demi kenyamanan dan keamanan ibu kota Indonesia yang baru.

Seperti contohnya pembangunan jalan tol Balikpapan -- Samarinda, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang terletak di Samarinda, PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Kaltim, pemabgunan pembangunan infrastruktur sudah selesai demi tercapainya tujuan untuk pemindahan Ibu kota negara Indonesia.

Provinsi kalimantan adalah provinsi yang berada di tengah-tengah Negara Indonesia. Lebih tepatnya Kalimantan Timur karena rencananya Ibu Kota Indonesia akan dipindah di provinsi Kalimantan Timur, Selain letak Provinsi kalimantan Timur yang strategis resiko akan terjadinya bencana seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi dan tanah longsor sangat minim. Pulau kalimantan ini terletak di sebelah utara Pulau Jawa, sebelah timur Selat Malaka, berada di Barat pulau sulawesi dan disebelah selatan Filipiina.

Sehingga itulah yang menjadi alasan Presiden Joko Widodo memindah Ibu Kota ke Kalimantan agar hubungan dengan negara-negara lain menjadi lebih dekat. Lalu kenapa pemindahan ibu kota tidak di luar Pulau Kalimantan, misalnya di pulau Jawa kenapa? Karena dari segi wilayah Pulau Jawa sudah terlalu sibuk dalam artian pusat perdagangan, perindustrian dan lain-lain sudah terlalu menumpuk di pulau jawa dan jumlah penduduk yang sudah terlalu padat, sehingga hal tersebut yang membuat Presiden Joko Widodo mencoba untuk memajukan pulau-pulau yang lain agar tidak terjadi kesenjangan antar pulau dengan cara menjadikan Kalimantan sebagai ibu kota baru negara Indonesia supaya semua Pulau yang ada di Indonesia menjadi daerah yang maju

Akan tetapi dalam proses perpindahan Ibu Kota Indonesia ini tidak selamanya mudah dan lancar, karena di Kalimantan juga terdapat masyarakat adatnya sendiri yaitu warga adat daya Paser kabupaten Penajam Paser Utara yang seakan cemas lahannya tergusur akibat dari perpindahan Ibu kota yang baru, karena jika nantinya ibu kota sudah dipindah ke Kalimantan maka bukan tidak mungkin nantinya akan banyak masyarakat Indonesia yang lainnya yang ingin tinggal atau bahkan mencari pekerjaan disana, sehinggal hal tersebut nantinya yang akan membuat masyarakat adat menjadi tergusur, pasalnya di Kalimantan sendiri ada kurang lebih 13 wilayah adat yang dekat dengan wilayah yang nantinya akan dijadikan ibu kota baru.

Karena warga adat sendiri tentu memiliki hukum sendiri terkait dengan lahan atau wilayahnya, pasalnya sebagian besar tanah milik warga adat banyak yang sudah beralih fungsi menjadi infrastruktur infrastruktur, padahal lahan tersebut adalah makam nenek moyang mereka. Tentu ini seharusnya menjadi dasar pertimbangan dan pencapaian bagaimana agar semua masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Kalimantan agar mereka dan kita semua merasakan keuntungannya.

Di sisi lain, lokasi ibu kota yang baru ini juga berdekatan dengan perkotaan yang sudah berkembang seperti Samarinda dan Balikpapan, oleh karena itu proses penunjang untuk ibu kota yang baru ini juga nantinya akan semakin berkembang pesat karena ditunjang dengan kota-kota besar di sekelilingnya.

Selain itu lokasi ibu kota yang baru ini juga memiliki lahan yang cukup luas yaitu sekitar 180 ribu hektar, tinggal bagaimana Pemerintah sendiri mendesain dan merancang bagaimana konsep dan rancangan ibu kota yang baru ini, karena bila bicara tentang anggaran sendiri pemerintah sudah menyiapkan anggaran dari APBN dan melakukan kerjasama dengan BUMN serta pihak swasta yang lainnya guna memajukan infrastruktur dan tingkat kemajuan yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun