Mohon tunggu...
Siti Nurjanah
Siti Nurjanah Mohon Tunggu... Bidan - kesehatan

nama : nana alamat : rembang jawa tengah hobby : travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibu Hamil Rentan Mitos-mitos di Masyarakat

19 April 2021   23:03 Diperbarui: 19 April 2021   23:50 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kehamilan merupakan penyatuan spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau proses tertanamnya hasil pembuahan kedalam endometrium. Semua kehamilan itu mempunyai potensi resiko untuk terjadinya komplikasi saat proses persalinan. Mitos mitos yang beredar dimasyarakat terhadap perilaku budaya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dalam kesehatan sehingga akan berdampak kurang menguntungkan bagi ibu dan anaknya.

Social dan budaya masyarakat merupakan hal yang tidak bisa untuk dipisahkan, banyak sekali yang ditemukan bahwa pengetahuan dan perpilaku budaya itu dinilai tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu kesehatan sehingga memberikan dampak dan factor-faktor social budaya, yaitu khususnya pada mitos-mitos yang berlaku di suatu daerah tertentu salah satu penyebab trjadinya komplikasi pada ibu hamil,bersalin dan nifas.

Banyak sekali masyarakat yang masih percaya terhadap mitos-mitos di sekitar daerahnya merupakan salah satu peninggalan dari nenek moyang yang sangat masih melekat pada diri masyarakat salah satu nya yaitu masyarakat mempercayai adanya kelancaran dalam proses kehamilan dan persalinannya sang ibu. Contoh pengaruh mitos mitos sesuai dengan social budaya yang masih mempunyai peran dalam masyarakat adalah enggannya ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan nya kepukesmas atau ke sarana kesehatan lainnya, lebih mempercayai mitos-mitos dimasyarakat.Sehingga akan berdampak kurangnya gizi ibu dan anaknya akibat dari berbagai pantangan dalalm makanan.

Mitos-mitos kehamilan itu merupakan salah satu cerita pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan dimasyarakat sekitar yang dianggap mempunyai kebenaran yang ada sejak nenek moyang hingga sekarang kebenarannya belum tenty benar keberadaannya.sehingga berpengaruh di social budaya yang turun mrnurun.

Banyak sekali mitos-mitos tentang kehamailan di masyarakat, contohnya itu bahwa ibu hamil itu harus membawa benda-benda tajam seperti gunting,peniti, dan lain sebainya yang biasanya di selipkan dibaju bayi ataupun baju ibuknya biasanya juga di selipkan di gendongan sang bayi, ibu hamil juga di larang untuk minum es karena akan menyebabkan bayinya terkahir besar. Tidak boleh makan-makanan yang amis-amisan contohnya itu makan udang, tidak boleh makan daging kambing, tidak boleh mengurut perut, tidak boleh perjalanan jauh.

Tidak boleh berpergian saat adzan magrib, maka proses persalinnya akan lama dan tidak boleh makan buah nanas, durian , mentimun dapat dipercaya oleh masyarkat akan menyebabkan keputihan dan mengalami keguguran.meminum air kelapa bisa membuat kulit bayi menjadi kulit putih,pemakaian USG berbahameminum air kelapa bisa membuat kulit bayi menjadi kulit putih,pemakaian USG berbahaya bagi janin sehingga banyak ibu hamil tidak memeriksakan kesehatan ke pusat pelayanan kesehatan.

Padahal faktanya itu bahwa buah nanas dan buah mentimun itu disarankan karena mengandung vitamin C dan serat yang penting sekalu untuk menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses pembuangan sisa pencernaan.faktanya semua buah itu memiliki kandungan vitamin tersendiri. Dan baik untuk dikomsumsi untuk kesehatan , bahkan jika tidak mengkomsumsi buah-buahan akan mengalami anemia bagi ubu hamil.

Pengetahuan pada ibu hamil terhadap mitos-mitos yang ada didaerhanya itu juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya. Banyak sekali factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pada ibu hamil sangatlah banyak. Antara lain

  • Factor lingkungan : interaksi didalam masyarakat , adat istiadat , pendidikan dan juga tingkat ekonomi.
  • Factor perilaku : dipengaruhi oleh factor budaya setempat dan pengetahuan terhadap diri sendiri, ynag sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh pasien dan keluarga pasien
  • Factor status gizi yang sangat baik
  • Factor perilaku yang bersifat budaya : contohnya pandnagan budaya mengenai kehamilan dan kelahiran mengenai kesakitan, kematian tiap daerah berbeda-beda.
  • Factor social ekonomi : contohnya pekerjaan, pendapatan dan tempat tinggal.

terima kasih....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun