Layanan Bimbingan Konseling sebagai Penentu Suksesnya Program Bimbingan Konseling

Bimbingan Konseling di era sekarang merupakan program yang harus mendapat perhatian lebih oleh tiap-tiap madrasah. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan banyaknya instansi yang masih menganggap remeh atas adanya Bimbingan Konseling. 

Bukti dari peremehan tersebut bisa Anda amati sendiri di tiap-tiap madrasah terdekat dengan daerah Anda yang Anda temui. Salah satu bentuk peremehan tersebut yaitu sering adanya jam kosong ketika mata pelajaran Bimbingan Konseling, seperti yang biasa di alami di Madrasah Aliyah Negeri di wilayah Ngawi. 

Kira-kira, menurut Anda apa yang mendasari peremehan tersebut? Jika berbicara sebabnya, maka akan muncul berbagai pendapat yang mungkin tidak akan ada habisnya. 

Oleh sebab itu, mari kita harus mencari solusi atas masalah tersebut. Menurut Anda apa yang hendak dilakukan supaya Bimbingan Konseling itu tidak diremehkan dan program yang dilakukan bisa berjalan sebagaimana mestinya? Salah satu solusinya bagi guru Bimbingan Konseling yaitu memahami betul apa itu makna Bimbingan Konseling beserta Apa saja pokok yang bisa mensukseskan program yang telah dirancang dalam Bimbingan Konseling.

Tahukah Anda apa yang menjadi pokok kesuksesan dari program Bimbingan dan Konseling (BK)? Yang menjadi pokok kesuksesan dari Program Bimbingan Konseling yaitu layanan Bimbingan Konseling yang baik. Lantas, apa saja ciri dari layanan Bimbingan Konseling yang baik? Dibawah ini akan diulas secara tuntas terkait layanan Bimbingan Konseling mulai dari definisi hingga Implementasinya. 

Layanan Bimbingan Konseling merupakan salah satu program Bimbingan dan Konseling yang memiliki tujuan untuk membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara nyata. 

Layanan ini bisa dilaksanakan dengan bentuk yang bermacam-macam, sebab disesuaikan dengan kebutuhan yang akan dicapai oleh siswa. Secara umum layanan Bimbingan dan Konseling terbagi atas sepuluh jenis, yaitu: layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi, dan layanan advokasi.

Setelah disebutkan bentuk-bentuk layanan Bimbingan dan Konseling diatas, apa yang Pembaca pikirkan mengenai masing-masing layanan tersebut? Anda pasti merasa kebingungan dan bertanya-tanya apakah guru Bimbingan dan Konseling itu diharuskan melaksanakan semua layanan tersebut? Sebenarnya guru Bimbingan Konseling itu tidak diminta untuk melaksanakan semua layanan tersebut, mengingat layanan tersebut banyak dan setiap layanan memiliki kegunaan sendiri-sendiri. 

Sehingga tidak sembarang problem bisa diatasi dengan satu layanan saja. Oleh sebab itu, kewajiban bagi guru Bimbingna dan Konseling di masa ini yaitu dapat menafsiri layanan yang harus dikerjakan terhadap problem yang berada dihadapannya. Misalnya saja ketika guru Bimbingan Konseling sedang dihadapkan pada problem kesulitan siswa untuk berinteraksi dengan sesamanya. 

Maka, guru Bimbingan Konseling tidak bisa menggunakan layanan individu, memngingat problem yang ada mengharuskan dilakukannya Bimbingan kelompok. 

Mengapa harus menggunakan bimbingan konseling kelompok? Jawabannya yaitu jika masalah interaksi menggunakan layanan individu, maka problem yang dialami akan semakin bertambah mengingat interaksi bisa berjalan dengan maksimal jikalau adanya sekelompok orang dalam kegiatan tersebut.  Oleh sebab itu, maka bimbingan yang dilakukan guru terhadap masalah interaksi adalah Bimbingan kelompok.