Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Bunda Fatim

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Orang Menulis

25 April 2021   05:21 Diperbarui: 25 April 2021   05:31 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jika Anda ingin berkarya maka tuangkanlah semua ide yang sedang menggelitik hati dengan kejernihan pikiran dan dilandasi kebenaran mengapa Anda menulis buku. Miliki alasan yang tepat untuk apa Anda menulis. Terapkan 2W + 1H (why, what dan how) agar menjadi penulis hebat yang bukunya selalu dirindukan dan dauber-uber oleh penggemarnya.

Seperti yang telah disampaikan oleh Bambang Trim(2018 : 8) bahwa ada lima sikap kenapa orang menulis. Diantaranya sebagai berikut:

  • Menulis sebagai hobi
  • Sikap ini terdapat beberapa orang tidak benar- benar menulis. Mereka hanya menulis ala kadarnya atau semau gue. Keterampilan menulisnya bukan dijadikan penyokong hidup atau penghasilan. Hanya sekedar senang nulis semata. Tanpa harus memperdulikan apa kata orang dengan hasil tulisannya. Dia benar-benar menikmati sendiri semua tulisannya. Bahkan cenderung tidak terlalu ambil pusing apakah orang lain mau membaca atau tidak. Maka orang seperti ini tidak suka berpayah-payah memahami proses, apalagi teori-teori menulis. Bagi sifat ini lebih pada kesenangan, tanpa aturan atau ikatan. Dan tulisan mereka adalah wilayah onotom mereka yang tidak perlu di ganggu gugat.
  • Menulis sebagai Pekerjaan
  • Pada sikap yang kedua ini mereka benar-benar menggantungkan hidupnya dari menulis. Baik hidup dari royalty tulisan maupun honor menulis. Saat ini banyak kita jumpai penulis mempromosikan bukunya di media sosial. Dengan hadirnya media sosial akan membuka jalan seluas-luasnya bagi penulis yang memiliki sikap menulis sebagai pekerjaan.
  • Menulis sebagai Pendukung Pekerjaan
  • Mereka menulis karena tuntutan pekerjaan atau karier. Pendidik, dosen, widyaiswara, dan peneliti adalah profesi yang harus menulis demi menyokong karies mereka. Terutama pendidik dan dosen. Memiliki karya tulis merupakan syarat mutlak untuk kenaikan pangkat. Jadi mau tidak mau pendidik harus menulis. Demikian juga staf humas, sekretaris, atau staf pemasaran yang harus menulis karena tuntutan tugas-tugas kedinasan atau bisnis.
  • Menulis Sebagai Aktualisasi diri
  • Menulis sebagai aktualisasi diri agar mereka dapat meninggalkan warisan ilmu pengetahuan ataupun agar dapat terus dikenang. Banyak contoh tokoh-tokoh yang telah sukses di berbagai bidang membagi pengetahuannya melalui tulisan. Dengan meninggalkan ilmu melalui bukunya, maka ilmu tersebut tidak akan pernah mati.
  • Menulis sebagai pelarian
  • Sikap yang kelima ini kurang pas untuk dicontoh dan harus dihindari. Karena menulis sebagai pelarian tidak memiliki (pilihan) pekerjaan lain. Rusaknya niat berakibat fatal. Jika hal ini terjadi maka yang akan diburu hanya berapa rupiah yang dapat mereka peroleh. Ataupun bagaimana caranya dapat cepat terkenal dengan menulis tanpa bener-benar mereka menulis.

Dari kelima sikap penulis tersebut diatas,  dimanakah saat ini Anda berada. Mungkin Anda akan tersenyum sendiri memiliki salah satu dari kelima sikap tersebut. Kesalahan adalah manusiawi, namun kesalahan bukan pijakan untuk diperbolehkan berbuat salah lagi dan lagi. Dasari dengan niat yang bersih agar menjadi buku yang bermanfaat bagi orang lain. Yakini Alloh SWT akan mengganti semua usaha kita dengan rizki yang berlimpah. Sekali lagi usaha tidak pernah mendustai hasil. Menulis saja dan buktikan keajaibannya (Om Jay: 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun