Mohon tunggu...
Siti Nurul Napilah
Siti Nurul Napilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Human

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sama Ratakan Pendidikan di Indonesia dengan Meniadakan Label "Sekolah Favorit"

11 April 2020   22:37 Diperbarui: 12 April 2020   12:46 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjelang tahun ajaran baru, banyak orang tua berlomba-lomba untuk mendaftarkan anaknya ke sebuah sekolah yang banyak orang menyebutnya dengan julukan "Sekolah Favorit". Sebenarnya apa sih sekolah favorit itu ?

Sekolah favorit adalah sekolah yang di dalamnya terdapat siswa-siswi yang pintar, fasilitas-fasilitas yang lengkap, tenaga pendidik yang berkualitas, prestasi-prestasi yang telah banyak dicapai, alumni-alumni yang sukses. Ya, kita akui memang banyak orang memandang bahwa sekolah favorit adalah sekolah dengan gambaran seperti itu. Sekolah favorit pada dasarnya memang tidak ada, sebutan favorit berasal dari orang-orang yang menganggap bahwa sekolah itu layak dijadikan sebagai sekolah favorit. Sekolah favorit biasanya terletak di pusat-pusat pemerintahan seperti ibu kota Provinsi dan Kabupaten/Kota. Berada di pusat pemerintahan tentunya sekolah dekat dengan pusat informasi dan kekuasaan.

Pendidikan memang harus adil untuk semua kalangan masyarakat. Tidak memandang kaya atau miskin, pintar atau bodoh. Semua sekolah itu sama, tidak ada yang favorit maupun non favorit. Karena ketika sekolah dikotak-kotakan menjadi beberapa golongan tertentu seperti sekolah favorit, sekolah non favorit, sekolah buangan, dan lain-lain maka tidak akan tercipta keselarasan serta keseimbangan dalam dunia pendidikan kita.

Ditinjau dari pandangan sosiologis, dengan adanya pelabelan sekolah favorit ini akan memunculkan stratifikasi sosial di masyarakat. Menurut Drs. Robert M.Z. Lawang stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Di dalam masyarakat dasar-dasar pembentukan stratifikasi sosial dilihat dari empat hal yaitu ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan dan wewenang, ukuran kehormatan, serta ukuran ilmu pengetahuan. Namun, ukuran kekayaan lah dan ukuran ilmu pengetahuan yang paling berkaitan dengan sekolah favorit ini.

Jika dilihat dari ukuran kekayaan, sekolah favorit biasanya didominasi oleh masyarakat kelas atas atau bisa dikatakan orang kaya. Mereka memasukan anaknya ke sekolah dengan label favorit untuk mempertahankan status sosialnya agar tidak turun. Artinya, mereka tidak ingin anaknya bersekolah di tempat lain kecuali di sekolah dengan label favorit, karena ketika hal itu terjadi masyarakat akan memandang dirinya dengan status sosial yang rendah.

Dengan itu, masyarakat kelas atas sering memanfaatkan kekayaanya tersebut untuk membeli kursi di sekolah favorit walaupun anaknya tidak memiliki nilai yang cukup untuk masuk di sekolah tersebut.

Sedangkan untuk masyarakat kelas bawah mereka cenderung pasrah ketika anaknya tidak diterima di sekolah dengan label favorit, mereka tidak bisa bersaing dengan masyarakat kelas atas sehingga memasukan anaknya ke sekolah reguler. 

Dan yang kita tahu bahwa untuk bisa masuk ke sekolah dengan label favorit dibutuhkan nilai yang mumpuni, serta pengetahuan yang cerdas agar bisa melewati tahap-tahap seleksi yang begitu ketat. Inilah kaitan antara ukuran ilmu pengetahuan mempengaruhi lolosnya ke sebuah sekolah dengan label favorit. sekolah dengan label favorit cenderung menerima murid-murid yang bagus dalam bidang akademiknya, sehingga untuk murid yang kurang dalam bidang akademik mereka akan terpinggirkan atau bisa dikatakan tidak bisa masuk ke sekolah tersebut. ketika sekolah dengan label favorit itu hanya menerima murid yang tergolong pintar dan berasal dari masyarakat kalangan atas, maka orang-orang pintar hanya akan menumpuk disana.

Ditambah karena mereka berasal dari kalangan atas, mereka bisa mengikuti les tambahan di luar yang membuat dirinya semakin pintar. Lantas bagaimana nasib sekolah-sekolah lain yang berada di pinggiran dan pelosok ?

Sungguh, ini tidak adil. Sangat jelas terlihat bahwa dengan adanya label sekolah favorit ini memunculkan stratifikasi sosial di masyarakat bahwa sekolah dengan label favorit hanya bisa dinikmati oleh masyarakat kalangan atas. Sedangkan untuk masyarakat kalangan bawah, mereka mengenyam pendidikan di sekolah regular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun