Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Antara Status Jomblo yang Menyenangkan dan Pilihan untuk Membangun Keluarga?

14 Februari 2025   22:25 Diperbarui: 14 Februari 2025   22:37 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup adalah pilihan, sebuah Ilustrasi 

Di era modern ini, status jomblo seringkali disalahartikan. Banyak yang menganggapnya sebagai fase yang kurang ideal, penuh kesepian, dan kurang bahagia. Padahal, menjadi jomblo adalah sebuah pilihan, dan pilihan itu bisa jadi sangat menyenangkan.

Status jomblo dianggap sebagai fase kehidupan yang menyenangkan, penuh kebebasan, dan jauh dari drama percintaan. Tak sedikit yang beranggapan bahwa menjadi jomblo adalah waktu yang tepat untuk fokus pada diri sendiri, mengembangkan karir, meraih mimpi, dan menikmati hidup tanpa beban. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, dan saya pun pernah merasakannya.

Sebagai seorang yang pernah menikmati masa jomblonya, saya mengakui bahwa ada banyak hal menyenangkan yang bisa didapatkan saat menjadi jomblo. Waktu yang fleksibel untuk melakukan berbagai aktivitas, kebebasan dalam mengambil keputusan tanpa perlu kompromi dengan pasangan, serta kesempatan untuk mempererat hubungan dengan teman dan keluarga adalah beberapa di antaranya.

Namun, seiring berjalannya waktu, ada sesuatu yang mulai terasa hampa dalam hidup saya. Setelah perbincangan yang panjang dengan keluarga. Nampaknya saat itu saya merindukan kehadiran seseorang yang bisa menemani dalam suka dan duka, tempat berbagi cerita dan keluh kesah, serta seseorang yang bisa membuat saya merasa dicintai dan dihargai. Kerinduan ini mendorong saya untuk memilih jalan yang berbeda, yaitu tidak lagi menjadi jomblo.

Pilihan ini bukan berarti saya tidak menghargai masa jombloku. Justru sebaliknya, saya sangat berterima kasih atas pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan selama menjadi jomblo. Masa jomblo telah membantu saya untuk lebih mengenal diri sendiri, memahami apa yang saya inginkan dalam sebuah hubungan, serta mempersiapkan diri untuk menjadi pasangan yang lebih baik.

Dalam tulisan ini, saya akan berbagi pengalaman tentang masa jombloku yang menyenangkan, titik balik yang membuat saya memilih untuk tidak lagi menjadi jomblo, pelajaran dari kegagalan pertunangan, niat membangun keluarga dari nilai kebaikan, proses pencarian pasangan yang sedang saya jalani, dan pelajaran pilihan untuk tidak menjomblo. 

Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman yang juga sedang mempertimbangkan untuk tidak lagi menjadi jomblo. 

Nikmatnya Kebebasan di Masa Jomblo

Masa jomblo adalah panggung personal . Di sini, kamu adalah sutradara, aktor, dan penonton sekaligus. Kamu bebas menentukan arah hidupmu, tanpa perlu kompromi atau persetujuan dari orang lain. Kamu bisa fokus pada pengembangan diri, mengejar karir impian, meraih mimpi-mimpi yang selama ini tertunda, dan menikmati waktu sendiri tanpa gangguan.

Sebagai seseorang yang pernah menikmati masa jomblonya, saya merasakan betul indahnya kebebasan ini. Saya bisa bepergian ke mana saja yang saya mau, tanpa perlu merasa bersalah meninggalkan pasangan. Saya bisa fokus pada karir tanpa terbebani urusan asmara. Saya juga bisa menikmati waktu sendiri tanpa gangguan, membaca buku, menonton film, atau sekadar bersantai di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun