Mohon tunggu...
Siti Juariyah
Siti Juariyah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis online

Saya suka menulis, membaca buku, menonton film, serta menikmati senja dengan di temani secangkir teh hangat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Album Biru Tua

17 Februari 2023   09:41 Diperbarui: 17 Februari 2023   09:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pexels.com

Perjalanan ini terasa semakin menyiksa setiap jengkalnya.
Rasanya begitu melelahkan.
Sudah beberapa kali aku jatuh.
Beberapa kali aku kecewa.
Beberapa kali juga aku merintih kesakitan.
Ku tengok sebentar ke belakang.
Membuka lembar demi lembar album berdebu itu.
Warnanya memang sedikit pudar, namun tidak dengan kenangannya.
Aku ingin tersenyum, ingin sekali.
Namun nyatanya aku malah mengeluarkan air mata.
Album tua ini seolah bisa membaca bahwa senyumku selama ini palsu.
Hanya berpura-pura agar semuanya terlihat baik-baik saja.
Ku lihat satu persatu gambar diri yang tersemat di sana.
Ada gambar diriku juga, tengah memeluk boneka kecil berbentuk kura-kura.
Aku tersenyum kala itu, menunjukkan gigiku yang baru tumbuh beberapa.
Ku buka lembar yang lain dan menemukan foto yang membuat air mataku kembali berjatuhan.
Berlatar di sebuah persawahan, aku melihat diriku yang masih kecil duduk di boncengan sepeda ontel tahun 90an.
Bapak dan ibu masih terlihat berdiri di kanan kiriku dengan wajah lelah namun nampak sumringah.
Kalau saja aku bisa, aku ingin merasakan momen itu kembali, walau hanya beberapa detik saja.
Di mana aku belum mengerti apa itu sepi.
Di mana yang ku tahu hanya bermain dan bercanda.
Di mana aku masih di kelilingi orang-orang baik setiap harinya.
Namun itulah hidup.
Silih berganti mengukir cerita secara berbeda.
Mengambil satu demi satu peran yang ada di dalamnya.
Menggantinya dengan yang terkadang membuat luka.
Namun tak sedikit juga yang akhirnya menjadikan diri lebih dewasa.
Tapi tetap saja, yang ku rasakan tak lagi sama.
Kini aku sudah kehilangan hampir semuanya.
Termasuk senyum ayah dan ibuku yang pernah membuat hidupku penuh warna.

* * *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun