Mohon tunggu...
S. Kholipah
S. Kholipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar menulis

Setiap hari belajar

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Buku: Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan

10 September 2022   18:28 Diperbarui: 10 September 2022   18:37 2812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Setelah mengenal perasaan, mengenal waktu, buku ini juga mengenalkan kita pada hubungan dengan orang lain disekitar kita. Terkadang kita baru bisa memahami perasaan orang lain ketika kita sudah berada di posisi yang pernah orang lain itu rasakan. Seperti seorang anak yang baru menyadari besarnya pengorbanan seorang ayah ketika dia menjadi ayah dari anaknya.

Memahami orang lain adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Itu membutuhkan usaha yang sangat besar. Namun, karena itulah kita mencintai seseorang untuk dapat memahami dirinya.

  • Bagian 4, Hidup Tenang dengan Menjadi Diri Sendiri (Mengenal dunia kita).

Jika ada orang lain yang menganggap bahwa kita tidak berharga di dunia ini, kita tetap harus menghargai diri sendiri dan menjalani hidup ini dengan tabah dan tangguh

Secara global bab terakhir ini membahas mengenai diri kita sendiri, agar menjalani hidup dengan tangguh dan bebas. Tidak hanya itu kita juga harus hidup dengan berani karena keberanian adalah awal dari semua hal. Bahkan berani untuk memimpikan sesuatu yang tak mungkin. Di dalam bab ini juga banyak cerita dari orang-orang yang semangat berjuang dan berani mempertaruhkan keyakinannya dan dari situ kita bisa belajar tentang keberanian dan kegigihan dari cerita tersebut. Dan masih banyak lagi pembahasan yang menarik di bab keempat ini, tidak hanya membahas tentang keberanian. Seperti membahas Cara Menyelami cinta, Satu Orang Bisa Menjadi Arti Kehidupan, dan lain-lain.

Kehilangan uang adalah kehilangan yang ringan, sedangkan kehilangan martabat adalah jenis kehilangan yang besar. Namun, kehilangan keberanian berarti kehilangan semuanya.

Seperti rahasia umum yang sudah kita ketahui, bahwa buku terjemahan kadang kalimat-kalimatnya tidak nyambung yang membuat kita harus berhenti membaca beberapa saat untuk memahami yang disampaikan di dalam buku tersebut, dan buku ini pun tidak ada bedanya. Ada beberapa kalimat yang kalimatnya membuat kepala pusing terutama di bagian puisinya, sama sekali tidak bisa saya pahami. Namun selebihnya isi buku ini sangat bagus dan cocok dibaca sebelum umur 30 tahun.

Karena buku ini aslinya dari Korea jadi sudut pandang yang digunakan penulis sesuai dengan keadaan yang ia alami di Korea dan ada beberapa bagian yang tidak relate dengan kehidupan kita di Indonesia terutama yang beragama islam.

Jadi bagaimana? Apa kalian tertarik membaca buku ini? saya pribadi akan merekomendasikan buku ini untuk teman-teman baca dan jika ingin membeli buku ini belilah yang original, jangan yang bajakan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun