Mohon tunggu...
SITA NURFITRIANI UINJKT
SITA NURFITRIANI UINJKT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi saya membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan dan Kesetaraan Gender dalam Dunia Kerja

6 Desember 2022   17:22 Diperbarui: 6 Desember 2022   17:58 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap makhluk hidup setara di mata Sang Pencipta. Sama seperti laki – laki, Islam memandang perempuan sederajat, dan bahkan memuliakan mereka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  setara berarti sejajar, sama tingkatannya, atau sederajat.

 Sedangkan gender memiliki makna sederhana sebagai jenis kelamin. Kesetaraan gender adalah pandangan bahwa semua orang harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender mereka yang bersifat kodrati. 

Kesetaraan gender adalah salah satu hak asasi kita sebagai manusia. Hak atas kehidupan terhormat, tanpa rasa takut dan bebas untuk memilih, tidak hanya diperuntukan bagi para laki-laki, perempuan pun pada dasarnya memiliki hak yang sama. Sebagaimana Pahlawan perempuan di Indonesia R.A Kartini yang memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya hak atas persamaan dalam pendidikan, agar bisa menimba ilmu dan bersekolah. 

Dalam aspek pekerjaan kita semua tahu pandangan atau penilaian yang disematkan pada laki-laki itu cenderung positif, seperti laki-laki itu lebih tegas, lebih rasional dalam berpikir, lebih bermain logika, dan bisa membuat keputusan yang tepat. Hal ini yang secara umum membuat banyak industri dan profesi didominasi oleh laki-laki. 

Oleh karena itu, perempuan jadi semakin sulit untuk berkarier. Di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) perempuan tenaga kerja pada tahun 2021 hanya 36,20% dan pekerjaan yang dipenuhi perempuan itu lebih ke profesi yang membutuhkan sifat-sifat yang diasosiasikan dengan sifat keibuan. Banyak yang beropini perempuan bisa berempati, bisa berkomunikasi, dan ramah. Jadi pekerjaan seperti perawat, guru SD dan SMP, pekerjaan sosial itu banyak dilakukan oleh perempuan.

Persoalan ini saya tulis karena di zaman yang modern ini masih banyak masyarakat yang memiliki pemahaman bahwa seorang perempuan itu tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, karena pasti akan menjadi ibu rumah tangga yang kemungkinan hanya bekerja di dapur, mengurus suami dan anak. 

Tidak hanya itu, dalam dunia karier dan pekerjaan perempuan seringkali dipandang rendah tidak bisa menempati posisi-posisi tertentu, mengalami pelecehan seksual, diragukan kemampuannya secara profesional, tidak dianggap serius, dan dianggap tidak bisa jadi pemimpin. Jadi banyak kasus dimana perempuan sulit menjadi atasan. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dari 2,82 juta pegawai yang menduduki posisi manajerial, sebanyak 33,08% adalah perempuan. Namun, sebesar 66,2% posisi perempuan dalam manajerial masih tertinggal dari laki-laki. Padahal, posisi perempuan dalam kepemimpinan dapat menunjukkan bahwa mereka diberdayakan dan memiliki kesempatan yang sama dalam pekerjaan.

Apakah Indonesia telah menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam aspek pekerjaan?

Kesetaraan gender di Indonesia saat ini belum terbentuk dengan baik, meskipun sudah ada perubahan dan adanya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Pada tahun 2021 lalu, Indonesia meraih predikat sebagai negara dengan ketimpangan gender tertinggi se-ASEAN. Menurut data United Nations Development Programme (UNDP), skor indeks ketimpangan gender di Indonesia bahkan ada di atas rata-rata dunia yang sebesar 0,436 poin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun