Mohon tunggu...
Siswo Tarigan
Siswo Tarigan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pola Pengasuhan AKPOL Berbasis Masyarakat Sipil

21 Juni 2016   08:16 Diperbarui: 21 Juni 2016   08:23 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang Masalah

Akademi kepolisian atau yang disebut dengan AKPOL memiliki peran penting, utamanya dalam menyiapkan kader utama dan pilihan untuk menentukan masa depan kepolisian. Lebih jauh, AKPOL juga memiliki peran dalam mewujudkan masa depan bagi dunia kepolisian sendiri, namun juga masa depan negara dan bangsa Indonesia. Dengan demikian, maka AKPOL memiliki tugas berat tersebut. AKPOL sendiri merupakan unsur pelaksanaan pendidikan pembentukan Perwira Polri yang berada di bawah Kapolri berdasarkan surat Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Kepolisian dengan tujuan utama membentuk sumber daya kepolisian yang professional, bermoral, modern dan unggul sebagaimana disebutkan dalam Konsideran Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan tujuan tersebut dilakukan melalui aspek-aspek kegiatan pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. Sementara pengasuhan di AKPOL merupakan proses interaksi antara peserta didik atau taruna dengan pengasuh dan taruna senior unutk membentuk sikap, mental, moral dan perilaku terpuji dengan tujuan menjadikan taruna pribadi yang unggul, memahami hak asasi manusia dan lainnya sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 3 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia:

Tujuan Sisdik Polri meliputi:

  • terwujudnya hasil didik yang profesional, bermoral, dan modern sesuai dengan tuntutan kompetensi Polri;
  • terbentuknya potensi peserta didik yang bermoral tinggi, memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku yang sesuai dengan etika profesi Polri, patuh hukum, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia; dan
  • terbentuknya kemampuan potensi kesamaptaan jasmani dan keterampilan Peserta Didik yang mampu mendukung pelaksanaan tugas pokok Polri.

Namun demikian, untuk mencapai tujuan tersebut di atas, masih menemui kendala-kendala yang tidak mudah di hadapi. Kendala nyata saat ini adalah banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh kepolisian yang salah satunya dilatarbelakangi paradigma pembelajaran yang masih milteristik daripada paradigma sipil. Permasalahan tersebut dilakukan evaluasi, terutama dengan pola pembinaan siswa Akpol sebagai corong terdepan untuk menjawab tantangan zaman dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, tulisan ini dilakukan untuk memberikan alternatif pengasuhan di Akpol yang dirumuskan dalam judul “Pola Pengasuhan Berbasis Masyarakat Sipil”

Fakta-fakta Aktual

Pola Pengasuhan di Akpol

Aspek kegiatan di Akpol dilakukan melalui pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. Pada aspek pembinaan, dilakukan pengasuhan pada beberapa bidang, yakni:

  • Bidang mental, spritual dan ideologi
  • Bidang Kebhayangkaraan
  • Bidang Profesionalisme
  • Bidang Kepemimpinan
  • Bidang Penampilan Perorangan
  • Bidang Kehidupan Sosial Budaya
  • Bidang Emosional dan Intelegensia.

Pola pengasuhan tersebut dilaksanakan melalui tiga teknik pengasuhan, (1) yakni pengasuhan melalui media, (2) pengasuhan melalui bimbingan dan (3) konsultasi serta pengawasan dan pengendalian.

  • Orientasi Pengasuhan di Akpol
  • Pengasuhan di Akpol sebagaimana disebutkan di atas, diorientasikan untuk mencapai beberapa sasaran, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Tercapainya perubahan mental dari kehidupan sipil pembentukan, penanaman nilai-nilai dasar dalam melaksanakan tugas, pembulatan, pematangan dan pendewasaan sikap dan perilaku sebagai insan Bhayangkara yang profesional
  • Tercapainya kemampuan akademis yang dapat menerapkan dan mengembangkan Ilmu Kepolisian serta kemampuan memecahkan permasalahan
  • Tercapainya keterampilan taktik dan teknis Kepolisian dalam rangka menghadapi setiap bbenetuk gangguan kamtibmas yang berkembang ditengah-tengah masyarakat
  • Tercapainya kesempatan fisik dan keterampilan olahraga yang memadai dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas, baik selama menjadi Taruna maupun Perwira Polri.

Hambatan Pengasuhan di Akpol

Mohammad Kemal Dermawan menuturkan bahwa dalam pola pengasuhan yang dilakukan bagi siswa Akpol, yang memiliki peran sangat penting adalah pengasuh. Pengasuh dalam konteks ini adalah para perwira senior polri yang masih aktif serta sebagian lagi perwira senior yang sudah purna tugas. Permasalahan atau hambatan dengan pola pembinaan yang demikian adalah terletak pada pengasuh, apakah bersedia untuk menfasilitasi kemungkinan terjadinya kelompok, mempromosikan lingkungan belajar yang aman, bebas dari tekanan, pembagian otoritas, mempromosikan kondisi saling ketergantungan, memaksimalkan potensi untuk kreativitas dan mendorong eksplorasi dari berbagai perspektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun