Mohon tunggu...
Siswo Budi Utomo
Siswo Budi Utomo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi Manfaat untuk Bekal Akhirat

Never stop dreaming

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Paradoks

6 Desember 2020   09:06 Diperbarui: 6 Desember 2020   10:43 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc: Rumahfilsafat.com

Di titik pamitmu pada dunia,  suatu paradoks terjadi.

Paradoks  yang akan memberikan pencerahan mengenai kadar kebahagiaan yang hakiki.

Saat kematian telah tiba, Paradoks  bermula.

"Dunia yang ku anggap tempat paling nikmat ini,  ternyata harus berakhir".

"Tahap selanjutnya  tetap berjalan walau aku dalam pengingkaran sakaratul maut  ingin diberi tambahan umur

namun tetap saja tak bisa melawan hingga akupun pasrah".

"Oh dunia, kau begitu menyimpan pilu.."

"Dulu aku mencurangi makhluk tuhan yang lain supaya aku, orang-orang tersayangku dan keluargaku terus bahagia".

"namun sekarang, mereka tak menjamin keselamatanku".

"Persaingan perebutan rezeki memang demikian keras sampai aku bertindak kejam pada makhluk tuhan yang lain".


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun