Mohon tunggu...
Siswo Budi Utomo
Siswo Budi Utomo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi Manfaat untuk Bekal Akhirat

Never stop dreaming

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa yang Bisa Kita Harapkan dari Kebijakan Merdeka Belajar?

29 Desember 2019   08:34 Diperbarui: 21 Januari 2020   08:29 3671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ringkasnya, harapan terhadap merdeka belajar adalah:

1. Kurikulum dan metode pembelajaran yang berbasis analisis, melibatkan potensi siswa pada aspek kognisi, afeksi dan konasi.

2. pengembangan metode kepengajaran guru yang bisa menginspirasi dan menggerakkan siswa untuk bertanya dan mencari jawaban berbasis kebutuhannya, bukan behavioristik.

3. Untuk  tujuan,  indikator yang bisa dikenali lewat penggantian UN daengan assesement  kemampuan minimum, tema untuk guru adalah guru penggerak,sudah bisa kita rasakan  spririt baiknya kebijakan ini. Namun kita berharap no.1 dan no.2 untuk berikutnya.

Apa Tantangan Merdeka Belajar bagi Guru?

Tentu hal itu bukan perkara mudah. Guru tidak sekedar mengamati indikator -indikator statis, melainkan bersifat dinamis. Karena obyek yang ditangani adalah manusia. Mereka memiliki mood, kadang mereka senang, kadang mereka sedih. Mereka begitu cepat berubah dari antusias menjadi pesimis.

Mereka juga memiliki mental, kecerdasan, kepribadian dan lingkungan. Itu semua saya sebut dengan kondisi kejiwaan dan yang melingkupinya. Tentu hal ini harus menjadi perhatian yang sangat besar bagi guru.

Biarpun guru menguasai materi tetapi tidak mampu membaca gejala kejiwaan siswa, penyampaian materinya cenderung kaku, dalam proses belajarnya menjadi interaksi yang formal, contoh contoh yang disampaikan seperti kosong dalam angan angan siswa.

Demikian halnya sepandai apapun guru membaca gejala gejala psikologis siswa tetapi tidak tau bagaimana mengajarkan pengetahuan kepada siswa maka kegiatan pembelajaran hanya sebatas pembinaan praktis saja, bukan mencetak manusia yang survive memproses pengetahuan.

Apabila guru memadukan keduanya lewat perencanaan yang matang maka siswa secara kesadaran akan memiliki self motivated,semangatnya didasari kesadaran diri, bukan semangat yang semu alias moody. Dan tantangan demi tantangan, siswa bisa merdeka mencari jalan.

Tentunya guru dituntut untuk berinovasi. Namun siapkah guru di indonesia? bagaimana guru bisa keluar dari pola lama yang tidak memerdekakan diri dan siswanya?, seberapa sanggup mereka memposisikan siswa sebagai manusia seutuhnya? Bisakah guru menghadirkan pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengembangkan pengalaman keilmuwan secara merdeka? Tentu pertanyaan itu juga merupakan tantangan dalam kebijakan merdeka belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun