Mohon tunggu...
Beni Siswanto
Beni Siswanto Mohon Tunggu... Guru - Entrepreneur

Belajar untuk lebih baik......

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendongkrak Motivasi Belajar Peserta Didik

23 Januari 2019   06:52 Diperbarui: 23 Januari 2019   08:39 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun Manado - Tribunnews.com

Motivasi adalah sebuah kunci  dalam mencapai sesuatu. Motivasi dapat memicu seseorang untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik. Motivasi yang tinggi akan membuat seseorang memiliki energi yang lebih dalam melakukan suatu hal. Begitu juga dengan belajar yang dilakukan oleh peserta didik memerlukan sebuah motivasi. Peserta didik yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki energi  lebih saat mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Namun peserta didik yang tidak memiliki motivasi akan mengikuti kegiatan belajar terkesan acuh tak acuh dan nampak pasif dalam proses belajar mengajar.

Peserta didik yang memiliki motivasi  tinggi akan lebih mudah diarahkan dalam belajar. Hal ini dikarenakan adanya sebuah dorongan dan sebuah kesadaran akan pentingnya belajar. Belajar merupakan suatu hal menyenangkan bagi mereka yang memiliki motivasi tinggi. Namun menjadi suatu hal  berat bagi peserta didik yang tidak memiliki motivasi. Kunci agar peserta didik memiliki motiviasi tinggi adalah peserta didik harus benar-benar mengetahui untuk apa meraka sebenarnya sekolah. Peserta didik yang tidak mengetahui untuk apa meraka sekolah atau disekolahkan oleh orang tua cenderung tidak antusias dalam belajar. Namun peserta didik yang mengetahui bahwa sekolah itu penting bagi dirinya dan masa depanya ini akan memantik semangat untuk belajar degan baik.

Permasalahan saat ini adalah tidak semua peserta didik memiliki pengetahuan yang kongkrit mengenai tujuan mereka belajar. Mereka menganggap bahwa sekolah hanya sebuah tempat yang dijadikan  untuk menghabiskan waktu. Selain itu perserta didik memiliki persepsi sekolah hanya untuk mengejar nilai tinggi agar guru mereka tidak marah dan orang tua mereka senang. Salah satu faktor peserta didik tidak mengetahui tujuan mereka belajar adalah rendahnya pendidikan orangtua dan minimnya pengetahuan yang dimiliki orang tua mengenai pentinnya sekolah bagi anak-anak mereka. 

Mungkin bagi masyarakat kota yang memiliki pengetahuan dan pola pikir yang lebih maju mereka mengetahui dengan sangat detail mengenai tujuan seseorang belajar di sekolah. Namun bagi masyarakat pedesaan dengan kategori daerah 3T (tertinggal, terluar dan  terdepan) pengetahuan mereka minim.  Sebagaian mereka mengangap bahwa sekolah tidak akan memberikan perubahan apapun dalam hidup mereka. Berladang dan berkebun itulah yang akan menghidupi mereka. Bagi mereka sekolah hanya menghabiskan waktu dan biaya. Kalaupun anak mereka sekolah  terkesan seadanya dan mereka tidak pernah memberikan arahan kepada anaknya mengenai pentingnya belajar bagi mereka.

Sangat penting menurut saya bagaimana memberikan pengetahuan kepada peserta didik  mengapa mereka harus sekolahkan. Jika mereka ditanya "mengapa kalian sekolah?" jawaban mereka sangat normatif yaitu "biar pintar". Sebenarnya jawaban itu tidak salah namun jika dilihat sudut pandang lain maka jawaban tersebut tidak sepesifik sehingga membuat langkah mereka untuk mencapai tujuan itu biasa saja. Menurut saya perlu tujuan besar agar kita bisa melakukan hal-hal yang besar dalam mencapai sebuah tujuan.  Jika saja mereka mengetahui dengan detail tujuan mereka belajar maka mereka akan dengan penuh semangat dan perjuangan dalam mencapai tujuan tersebut. Ya salah satu cara yang dapat mereka tempuh adalah dengan belajar.

Jika diperhatikan secara saksama sebagai besar peserta didik menganggap belajar adalah sebuah beban bagi mereka bukan sebuah kebutuhan. Mereka menganggap belajar itu kebutuhan guru karena gurulah yang memakasa mereka untuk belajar. Hal ini yang membuat belajar menjadi sesuatu yang sangat berat bagi mereka.  

Menjadi sangat penting bagi guru dan orang tua untuk mejelasakan kepada peserta didik sebenarnya untuk apa mereka sekolah dan apa yang bisa didapatkan jika mereka sekolah. Jika mereka mengetahui bahwa dengan pendidikan  mereka dapat merubah hidup mereka dan nasib mereka maka saya sangat yakin mereka (peserta didik) akan memiliki motivasi yang sangat tinggi. Namun penjelasan-penjelasan mengapa mereka sekolah mungkin tidak berlaku bagi anak-anak TK hingga jenjang SD. Karena sebagaian mereka belum mengetahui mengetahui hal-hal yang  demikian. 

Anak umur 6 tahun hingga 12 tahun ranah berpikir mereka masih bersifat oprasional kongkrit. Sehingga cara yang dapat  bisa dilakukan agar anak usia 6 hingga 12 tahun  termotivasi untuk belajar adalah mengajak mereka untuk belajar dengan menggunkan pendekatan bermain. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka senangi atau guru memeberikan sebuah fasilitas belajar namun tidak menghilangkan  unsur bermain dalam setiap pembelajaran.

Hal lain mungkin bisa kita terapkan untuk anak-anak usia 12- 18 tahun atau anak SMP dan SMA mereka  sudah dapat diajak berpikir secara  abstrak. Mereka sudah bisa menerima penjelasan mengenai hal-hal yang sifatnya sedikit rumit dan abstrak. Hal  yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penjelasan kepada mereka pentingya untuk menetapkan sebuah tujuan hidup dan langkah --langkah apa yang bisa mereka lakukan untuk mencapai tujuan hidup mereka. Guru juga bisa menghadirkan orang-orang dengan profesi tertentu untuk memberikan motivasi dan memberikan arahan kepada peserta didik agar mereka termotivasi dan meningkatkan semangat belajar mereka.

Guru juga punya peranan yang penting dalam mendongkrak motivasi belajar peserta didik. Guru berkewajiban untuk menyajikan proses belajar  yang menarik minat belajar peserta didik. Guru diharuskan melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, interaktif dan efesien adalah salah satu kunci untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Sudah banyak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar peserta didik baik oleh guru, peneliti, mahasiswa, dosen dan praktisi pendidikan yang lain. 

Guru tinggal mengikuti langkah-langkah yang telah dituliskan dalam penelitian tersebut untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Namun yang perlu digaris bawahi, bahwa langkah-langkah pembelajaran atau strategi pembelajaran  yang dipilih perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan, peserta didik dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah guru yang bersangkutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun