Mohon tunggu...
Sis Wanto
Sis Wanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pre Lancer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Cinta Penyihir

6 Juni 2023   05:21 Diperbarui: 6 Juni 2023   05:51 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara gemerisik daun-daun di antara pepohonan mengiringi langkah hati Nadila yang terhuyung-huyung. Hari itu, ia mengunjungi desa kecil di pinggiran kota yang penuh dengan pesona alam. Nadila adalah seorang gadis muda yang pemalu namun berjiwa petualang. Ia mencintai alam dan sering berkunjung ke tempat-tempat yang indah untuk mencari ketenangan.

Di sebuah bukit kecil, Nadila menemukan sebuah pohon besar yang rindang. Ia duduk di bawah pohon itu, membiarkan sinar matahari yang temaram menyapu wajahnya. Tiba-tiba, suara yang lembut dan indah terdengar dari balik semak-semak di dekatnya. Nadila memutar kepalanya dan mata mereka bertemu.

Di hadapannya berdiri seorang pemuda tampan dengan senyuman tulus yang menawan. Namanya Arief, seorang pria yang juga jatuh cinta pada keindahan alam. Mereka saling tertarik pada pandangan pertama. Percikan api asmara mulai tumbuh di dalam hati mereka.

Selama beberapa minggu berikutnya, Nadila dan Arief sering bertemu di tempat-tempat yang sama. Mereka menghabiskan waktu bersama, berjalan-jalan di tepian sungai, mendaki gunung, dan menikmati sunset di pantai. Setiap momen bersama itu memberikan mereka kebahagiaan yang tak terlukiskan.

Namun, tidak ada cerita cinta yang berjalan mulus tanpa rintangan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati Nadila. Ia merasa bahwa ada rahasia yang disembunyikan Arief darinya. Kecurigaan dan ketidakpastian mulai merayap dalam benaknya.

Suatu hari, saat mereka sedang berjalan di hutan, Nadila tidak bisa lagi menahan rasa penasaran. Ia menghentikan langkahnya dan menatap Arief dengan serius.

"Arief, apa yang sedang kamu sembunyikan dariku?" tanya Nadila dengan hati berdebar.

Arief terdiam sejenak, kemudian memegang tangan Nadila dengan lembut. "Nadila, aku harus jujur padamu. Aku bukanlah manusia biasa, aku sebenarnya seorang penyihir."

Nadila terkejut mendengar pengakuan Arief. Ia tidak pernah menduga bahwa pria yang dicintainya adalah penyihir. Namun, rasa cintanya terhadap Arief tidak pudar. Ia memandang Arief dengan penuh kasih.

"Apa artinya itu bagi hubungan kita?" tanya Nadila dengan ragu.

Arief menjawab dengan tulus, "Aku mencintaimu, Nadila. Saya tidak pernah bertemu dengan seseorang yang seistimewa kamu sebelumnya. Meskipun aku seorang penyihir, aku ingin hidup sebagai manusia biasa, bersamamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun