Mohon tunggu...
Sistiaji Eko
Sistiaji Eko Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Surat Cinta untuk Honda

14 Januari 2018   03:03 Diperbarui: 14 Januari 2018   03:27 4736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image may contain: one or more people and text

Tragedi "ganti mesin" CIvic turBO "Si CIBO" yg kusayang

Saya membeli si Civic Turbo "CiBo" pada bulan Maret 2017 melalui Dealer Honda Prima Kranji Bekasi. Dari awal saya mendapatkan layanan yg cukup baik dari dealer tersebut, saya pun secara rutin melakukan service berkala di sana.

Saya sangat senang dan mengagumi si CiBo, sampai pada suatu malam sepulang kantor pada tanggal 23 November sekitar jam 8 malam, si Cibo mengalami gangguan pada mesin yang menyebabkan mati total. Lalu saya menghubungi call center honda STAR 24hour untuk dilakukan derek ke Bengkel Honda terdekat. Derekpun datang setelah menunggu sekitar kurang lebih 1-2jam, lalu si CiBo dibawa ke Honda Jatinegara untuk dilakukan pengecekan.

Pada tanggal 27 November, setelah dilakukan pengecekan oleh bengkel selama 2hari, ternyata si "Malang" CiBo mengalami over heat yang belum jelas apa penyebabnya. Bengkel hanya menginformasikan hasil pemeriksaan tanpa dapat menginformasikan penyebabnya, namun ditengarai kemungkinan ada impact dari re-call three way joint pada saat si CiBo service terakhir di Honda Prima. Bengkel menyarankan agar si CiBo langsung ditangani oleh Honda Prima yang kebetulan juga tempat saya membeli si CiBo. Proses pemindahan pun dilakukan dengan towing menuju Honda Prima Bekasi pada hari yang sama.

Setelah menunggu kira-kira seminggu tanpa kabar dan keterangan yang jelas, saya mendapat informasi dari bengkel Honda Prima melalui tim service (Bp Yusuf) pada tanggal 4 Desember bahwa bengkel akan melakukan pembongkaran mesin dan sedang menunggu intruksi selanjutnya dari Honda Prospect Motor (HPM) dan tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan saya mengenai alasan pembongkaran mesin. Pada tanggal 5 Desember saya datang menemui HPM untuk menanyakan perihal tersebut pun hasilnya tetap sama, saya tidak mendapatkan jawaban.

Tanggal 7 Desember Bp Yusuf kembali menginformasikan melalui pesan singkat bahwa akan segera dilakukan penggantian satu unit engine assy dan pada hari yang sama mesin mobil saya yang lama sudah diturunkan tanpa persetujuan saya. Dan saya tetap belum mendapatkan jawaban kenapa tindakan ini dilakukan.

Tanggal 8 Desember saya kembali mendapatkan pesan singkat melalui whatapps dr service manager (Bp Epin) bahwa engine dalam proses rakit di HPM dan perkiraan proses penggantian akan selesai kurang lebih satu minggu lagi sekitar tanggal 16 Desember, jawaban atas pertanyaan saya kenapa dilakukan penggantian mesin tetap tidak saya dapatkan. Lalu melalui whatapps juga saya sampaikan, saya ingin mendapatkan surat keterangan resmi dari HPM mengenai penyebab penggantian mesin ini.

Sampai pada tanggal 14 Desember saya tidak pernah mendapat kabar sama sekali dan akhirnya saya kembali menanyakan kepada Bp Epin mengenai penyebab penggantian mesin tersebut dan seperti sebelum2nya hasilnya nihil.

Pada tanggal 16 Desember, Bp Epin kembali menginfo-kan, masih melalui whatapp bahwa pihak bengkel meminta tambahan waktu untuk penyelesaian pemasangan engine assy smpai hari selasa tanggal 19 Desember. Saya kembali meminta surat keterangan resmi dr HPM dan bertemu untuk mendapatkan kejelasan kasus penggantian mesin ini.

Pada hari selasa tanggal 19 saya mendapatkan surat keterangan mengenai penggantian mesin ini melalui email, namun surat hanya dikeluarkan oleh dealer tanpa jelas siapa yang tanda tangan yang menurut saya kurang profesional. Dan sampai pada waktu tsb saya sangat menyayangkan cara penanganan pihak honda yang hanya melakukan penangangan kasus saya melalui Bp Epin melalui pesan singkat whatapp.
Lalu kemudian masih di hari yang sama saya dihubungi oleh Customer Care Manager (Ibu Christine) dan menyampaikan permintaan maaf atas cara penanganan keluhan saya selama ini. Dan menyampaikan bahwa pada tanggal 20 Desember akan melakukan pertemuan dengan Direksi HPM yang akan khusus membahas kasus saya dan menjanjikan semoga ada solusi terbaik yg dibawa dari pertemuan tersebut.

Lalu pada tanggal 21 Desember saya dihubungi oleh Ibu Christine untuk kesediaan waktu saya melakukan pertemuan dengan pihak honda pada tanggal 22 Desember, saya pun memenuhi undangan tersebut dengan harapan ada solusi atas kasus kerusakan mesin si CiBo yang malang ini. Namun ternyata tidak ada solusi apa2 dari pertemuannya dengan direksi. Pertemuan ini hanya bertujuan meng-capture keluhan dan tuntutan saya yg merupakan hak saya, Yaitu berupa penggantian unit baru, karena pada saat melakukan pembelian baru si CiBo, saya tidak pernah terbayang akan mendapatkan masalah mesin dl waktu sktr 9 bukan dr pembelian. Hal tersebut disampaikan melalui notulen pertemuan tersebut yang dihadiri oleh Ibu Christine, Bp Epin, Bp Ronald (Sales Manager) dan Bp Aan (Service Manager), hanya pihak dealer dan tidak ada pihak HPM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun