Mohon tunggu...
Siska Maulidina Cahyani
Siska Maulidina Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Gigi

Denstud UB'20

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Nilai-nilai Pancasila sebagai Identitas Nasional dalam Menumbuhkan Semangat Nasionalisme Generasi Milenial yang Memudar dalam Menghadapi Era Globalisasi

17 Mei 2021   18:00 Diperbarui: 17 Mei 2021   18:02 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila adalah dasar negara, ideologi bangsa, falsafah serta pandangan hidup bangsa, yang di dalamnya terkandung nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. 

Selain itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dua dimensi nilai-nilai, yaitu nilai-nilai ideal dan aktual. Namun nilai-nilai itu kondisinya dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawa globalisasi, sehingga berdampak terjadinya pergeseran peradaban, yang juga membawa perubahan pemaknaan dan positioning Pancasila. 

Pengaruh-pengaruh budaya asing akan bisa dihindari jika kita generasi milenial mampu menyaring budaya asing dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar acuan dalam kehidupan kita.

Memudarnya semangat nasionalisme pada generasi milenial merupakan salah satu permasalahan yang kini dihadapi oleh bangsa Indonesia. Padahal semangat nasionalisme merupakan suatu acuan penting yang harus dimiliki bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman - ancaman di era Golabisasi.    

Generasi milenial berperan sebagai penggerak dan pengawal jalannya pembangunan nasional. Akan tetapi, akhir - akhir ini, memudarnya rasa dan semangat nasionalisme pada generasi milenial menimbulkan berbagai masalah misalnya dengan terlibat pada suatu kepentingan yang hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu dengan mengatasnamakan rakyat Indonesia sebagai alasan dalam mendukung kegiatannya, munculnya sikap anti sosial, dan juga berkembangnya sifat individualisme.

Peran pancasila pada era globalisasi ini sangat penting untuk menjaga kepribadian bangsa Indonesia dan menjadi acuan dalam menghadapi ancaman - ancaman dari dalam maupun luar negeri. Era globalisasi menghadapkan bangsa Indonesia pada berbagai konsekuensi perkembangan informasi yang semakin luas dan instan.

Seperti yang dituliskan oleh Empu Tantular “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa” memberi makna bahwa Pancasila merupakan alat pemersatu dari keanegaraman yang ada di negara Indonesia, multikultural dan juga pluralistik bangsa Indonesia. 

Tan Hana Darma Mangrwa menurut Empu Tantular adalah tidak ada kewajiban yang mendua, artinya hanya demi bangsa dan negara. Inilah wujud loyalitas, rasa patriotisme, dan semangat nasionalisme pada bangsa yang diharapakan dari semboyan negara kita ini.

Pancasila sejak masa Orde Baru runtuh sampai sekarang ini sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah dan telah melanggar nilai-nilai dari Pancasila. Penyimpangan terbesar dan yang paling sulit untuk dibasmi hingga saat ini adalah masalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). 

Menjunjung nilai-nilai moral yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dilakukan. 

Rasa nasionalisme yang harus ditumbuhkan di kalangan generasi milenial bukan nasionalisme yang sempit, akan tetapi nasionalisme yang menjunjung tinggi bangsa dan negara sendiri akan tetapi masih menghargai bangsa lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun