Mohon tunggu...
Fransiska Mulyasari
Fransiska Mulyasari Mohon Tunggu... -

single fighter | nice mom | teacher | friendly | keep smile |

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semangat Demi Kompasiana

15 Juni 2012   15:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:57 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini begitu melelahkan bagi saya.Seperti biasanya sesudah sholat Subuh kegiatan rutin yang saya lakukan adalah sejenak menyalakan TV ada acara wisata hati dengan nara sumber Ust.Yusuf Mansyur di sebuah stasiun TV swasta.Setengah jam kemudian acara tersebut selesai kemudian saya pindahkan chanel TV saya untuk mengikuti berita pagi.
Ada salah satu berita yang memberitakan bayi berumur 2 bulan dengan kelainan bawaan ketika ia lahir yaitu jantungnya yang bocor. Sudah ada upaya untuk penyembuhan bagi si bayi. Yang ternyata untuk memulihkan keadaan jantungnya tersebut, si bayi harus melalui proses dan tahapan penyembuhan serta pengobatan yang begitu panjang dan tentu saja hal ini memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Sedang sang ayah bekerja sebagai tenaga keamanan yang tentu saja pendapatannya tidak akan bisa mencukupi untuk biaya si anak. Tentu saja sang ayah sudah berusaha untuk mendapatkan SKTM yang ternyata ada masa berlakunya. Si bayi telah menghabiskan dana kurang lebih 100 juta rupiah untuk biaya pengobatan dan perawatan . Biaya tersebut masih kurang karena si bayi masih memerlukan beberapa tahapan pengobatan agar jantungnya berfungsi normal. Sementara SKTM telah habis masa berlakunya.
Saat iklan saya ganti chanel TV lain. Kali ini tentang para siswa yang terpaksa belajar di pos ronda karena sekolah yang biasa mereka jadikan tempat belajar ambruk akibat bencana gempa di tahun 2009 dan sampai sekarang belum ada relisasi dan kepedulian pemerintah daerah tersebut untuk membangunnya kembali .
Begitu banyak masalah yang di alami negara ini. Tapi sadarkah para petinggi negara kita jika rakyatnya memerlukan perhatian? Tentunya mereka tidak ada yang peduli ,karena saat ini semua orang tengah sibuk dengan pencitraan dirinya sendiri atau golongan yang mereka anggap lebih penting daripada urusan rakyatnya. Tapi ya sudahlah..
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Dan saya bergegas untuk menyiapkan sarapan . Mandi, berkemas dan siap meluncur ke sekolah sebuah SDIT si kabupaten Bekasi tempat di mana saya kerja. Hari Jumat biasa di awali dengan kegiatan MVVM. Masuk kelas terasa sepi karena banyak siswa-siswa yang sudah liburan karena memang UKK sudah selesai dan materi belajar sudah habis.
Seperti hari-hari biasanya tak ada yang istimewa. Pulang dari sekolah pukul 5 sore sesampai di rumah cuci baju yang memang saya lakukan tiap 2 hari sekali. Sholat Maghrib di lanjutkan pergi ke TK di mana saya bergabung di yayasan tersebut yang letaknya tidak jauh dari rumah. Saya membantu untuk acara yang rencananya akan di laksanakan esok pagi Haflah kelas B. Ternyata bikin hiasan cape juga setelah seharian melakukan aktifitas seperti biasanya dan tanpa istirahat. Pulang ke rumah pukul 9 malam. Saya sempetin buka laptop dan buka kompasiana yang hampir 1 minggu saya tidak tulis artikel .
Rasa cape sedikit terobati ketika saya buka kompasiana. Begitu banyak informasi dan artikel teman-teman yang saya lewatkan. Keinginan menulis selalu hadir tapi terkadang terhalang kondisi tubuh yang telah cape setelah seharian beraktifitas. Tapi hari ini saya bela-belain walau mata udah mulai ngantuk dan badan rasanya pegal-pegal. Salam kompasiana ...*_*

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun