Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sepanjang Jalan Kenangan bersama Kereta Api Indonesia

28 September 2022   08:48 Diperbarui: 28 September 2022   09:04 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://amp.kompas.com/money/read/2022/03/28/215711126

Tiketnya pun unik. Bentuknya bukan lembaran kertas atau print out dari mesin otomatis anjungan tiket mandiri yang kita beli secara online seperti sekarang.

Melainkan berukuran kecil dan sedikit tebal, seperti kartu domino. Tiket atau karcis KA ini tertera nama kereta yang kita naiki, stempel tanggal keberangkatan, dan stasiun asal keberangkatan. Juga nomer seri tiket.

Pada jam dan pemberhentian stasiun tertentu, tiket akan dicek secara berkala oleh petugas dengan cara melubangi sisi pinggir atau tengah tiket dengan alat pembolong check log mirip tang.

Berbeda halnya pemandangan yang saya dapatkan saat berperjalanan dari Stasiun Semarang menuju Stasiun Cepu menggunakan KA MAHARANI di tahun 2016.

Panorama yang tersaji adalah kawasan rumah perhutani dan kayu log yang bertumpuk serta rumah-rumah tradisonal jawa yang masih mempertahankan bentuk joglo. Terkadang kami melihat jajaran rumah dinas bangunan kuno era Belanda. Entah milik perhutani atau perusahaan jawatan perkeretaapian.

Anak saya sangat menyukai transportasi ini. Selain tenang, cepat sampai tujuan, suguhan pemandangan inilah yang ia tidak dapatkan dengan kendaraan lain. Menikmati perjalanan hingga tertidur nyenyak pun adalah bonus bagi kami.

Kami pun saling berbagi cerita, baik kisah saya masa kuliah seperti di atas, tentang sejarah dan budaya masyarakat jawa daerah lesisir, sejarah adanya rel kereta api di Jawa dan mengapa tidak tersedia KA Penumpang di Kalimantan Timur.  Sesekali anak saya menimpali dengan penjelasan sejarah yang oernah didaparnya dari guru, buku dan tayangan youtube.

Bahkan saat mengunjungi Lawang Sewu Semarang yang memuat sejarah perkeretapian di Indonesia, kami sangat antuasias menyaksikan peninggalan zaman kolonial di museum yang terletak di kawasan Tugu Muda.

***

Ilustrasi gambar: https://amp.kompas.com/regional/read/2022/01/04/173000378
Ilustrasi gambar: https://amp.kompas.com/regional/read/2022/01/04/173000378

Kenangan menarik yang takterlupa saat menjadi penumpang setia KA, adalah aksi para penjual makanan yang naik dan masuk ke gerbong kereta kelas ekonomi. Menemani sepanjang perjalanan hinga stasiun akhir di Tegal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun