Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang, Bolehkah?

26 September 2022   16:32 Diperbarui: 26 September 2022   16:38 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang, boleh kah aku memetik senyummu?
Untuk kuselipkan di daun telingaku
Agar saat kau bilang 'I love you'
Desah syahdu itu makin menggetarkan sukmaku.

Yang, boleh kah aku mengeja kerling matamu?
Untuk menerjemahkan bujuk rayumu
Agar saat kau bilang 'aku kangen kamu'
Lirik manja itu terus berbinar dan berpendar dalam aliran darahku.

Yang, boleh kah aku merenda lagak lagumu?
Untuk menggoreskan kisah pada diary mesra
Agar saat kau ceritakan cinta pertama
Pena asmaramu takkan habis melukiskan suasana hati kala jatuh cinta padaku.

Boleh ya, Yang?
Kapanpun, dimanapun,
Kisah itu terukir abadi dalam bentang memori hidupmu.
Jangan biarkan ia meranggas di kemarau rindumu
Jangan biarkan ia menggigil di beku lakuna
Tetaplah ia menghangat di setiap degup dan nafas

Kota Tepian Mahakam, jelang senja, 17.30 Wita, di 26 September 2022

***

Baca juga: Kelu Mengeja Rindu

Artikel 113 - 2022

#Tulisanke-413
#PuisiSiskaArtati
#YangBolehkah
#NulisdiKompasiana

Baca juga: Penyesalan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun