Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

"Hawa Aneh" Merasuk Kepala, Begini Cara Saya Mengusirnya!

29 Oktober 2021   10:10 Diperbarui: 29 Oktober 2021   10:28 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pohon Tua (https://pixabay.com)

Perlahan dengan arahan beliau, saya berdzikir dalam hati, membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas masing-masing 3 kali, ditambah dengan Ayat Kursi (Al-Baqarah ayat 255).

Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

***

Beliau melakukan terapi energi dengan gerakan tangan tanpa menyentuh saya, hanya mengarahkan ke beberapa bagian tubuh saya. Nafas beliau terdengarvteratur, rileks, dengan hembusan yang kadang kuat, kadang lembut. Dengan mata terpejam, saya merakan ada 'hawa' yang bergerak mengalir dari punggung, pundak, leher dan naik ke kepala, terasa ada yang keluar lembut dari ubun-ubun. Dhuuusssss!

Ada juga yang terasa keluar meremang dari jemari, hingga telapak tangan bergetar. Berkali-kali saya bergidik, karena kegelian dengan 'hawa' yang mengalir di leher dan merambat ke telinga. 

Dalam keadaan mata terpejam, saya melihat gerakan 'aurora' berwarna abu-abu, berubah menjadi putih bersih berpendar, kadang berwarna hijau terang.

Sungguh, perlahan namun pasti, tubuh saya menjadi lebih ringan, kepala tidak lagi kaku digerakkan. Kembali seperti semula keadaan biasa.

Kawan kakak tersebut kemudian meminta saya duduk di kursi dengan punggung tegak, beliau berdiri dan bilang: "Terapi terakhir, jangan kaget ya, coba dirasakan apa yang terjadi."

Beliau menyalurkan energi positif dari arah atas kepala. Tiba-tiba saya merasakan dingin yang luar biasa seperti diguyur es, dari kepala, lengan badan hingga ujung kaki. Saya sempat menggigil beberapa detik dan hanya bisa berucap puja-puji syukur kepada Allah.

Saya kembali segar dan berat di kepala benar-benar hilang. Hanya rasa takjub akan kebesaran-Nya. Dan ini kali ketiga saya merasakan 'hawa aneh' bisa jalan-jalan mengalir di tubuh saya.

Dengan doa dan dzikir mengingat kepada-Nya, hal-hal buruk semoga tidak lagi terjadi. Saya yakin, semua terjadi atas takdir-Nya, dan saya kembalikan kepada Sang Pemilik atas segala sesuatu.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun