Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cuti Haid Membantu Saya Produktif Saat Kembali Bekerja

3 Juni 2021   15:29 Diperbarui: 3 Juni 2021   18:12 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuti haid (Ilustrasi: myobgynoffice.com)

Sewaktu saya mulai masuk kerja di hari pertama di sebuah perusahaan asing, hal pertama yang diminta oleh manager of human resources department adalah membaca dan mempelajari tentang Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Peraturan Perusahaan yang beliau sodorkan dalam bentuk buku tebal. 

Hal tersebut beliau sampaikan agar saya memahami aturan dan ketentuan yang berlaku, baik secara umum bagi tenaga kerja maupun khusus sebagai karyawan di perusahaan.

Satu hal yang muncul di benak saya saat itu adalah harapan adanya cuti haid. Hal itu yang pertama kali saya tanyakan kepada sang manager apakah perusahaan membolehkan saya mengambil cuti tersebut atau tidak. 

Beliau sempat bertanya apakah saya ada memiliki riwayat sakit yang diderita atau menjalani suatu terapi. Lalu, saya pun menjawab, "Alhamdulillah saya sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apapun. Kecuali satu, pak, saya tidak bisa bekerja atau beraktivitas saat nyeri haid."

Memangnya Kenapa Kalau Haid? Gak Bisa Kerja?

Nyeri haid atau dismenore umum dialami setiap wanita selama menstruasi. Penyebab nyeri haid bermacam-macam dan umumnya dialami wanita pada awal masa menstruasi. 

Rasa sakit di perut bagian bawah ini tidak begitu menyiksa pada sebagian wanita, sehingga mereka tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa. 

Namun, beberapa wanita mungkin merasakan nyeri haid yang tidak tertahankan hingga tidak mampu melakukan apa pun. Dan itu terjadi pada diri saya.

Wanita yang sedang mengalami nyeri haid (sumber ilustrasi gambar: kumparan.com)
Wanita yang sedang mengalami nyeri haid (sumber ilustrasi gambar: kumparan.com)
Sejak remaja hingga kini, saya selalu mengalami nyeri haid yang luar biasa pada bagian perut bagian bawah, menjalar hingga ke punggung bagian bawah. Maka dipastikan saya tidak bisa duduk terlalu lama atau berdiri, hanya bisa berbaring di tempat tidur. 

Beranjak dari tempat tidur menuju ke toilet yang jaraknya hanya beberapa meter saja di dalam rumah membutuhkan waktu lebih dari lima menit. 

Belum lagi harus berganti pembalut dalam selisih jam. Rasa nyeri ini umumnya pada hari pertama dan kedua, atau hari kedua dan ketiga masa menstruasi.

Itulah mengapa perihal cuti haid saya tanyakan kepada sang manager, memastikan bahwa bisa mengambilnya saat mengalami nyeri yang membuat saya tidak bisa bekerja maksimal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun