Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merindu Ramadan di Kebeningan Pagi

9 Mei 2021   05:43 Diperbarui: 9 Mei 2021   06:56 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak sedari sepertiga malam, sayup terdengar di kejauhan kokok ayam jantan bersahutan. Keheningan malam jelang dini hari terasa kesyahduannya. 

Duhai, makhluk Allah yang berjengger merah! Apakah kau menyaksikan hadirnya para malaikat yang sedang bersalam kepada seluruh alam semesta? Menyampaikan pesan Allah kepada seluruh penghuninya dengan segala ketetapan?

Dalam hening di sudur ruang, berusaha khusyu bermunajat kepada Illahi Rabbi di hari-hari akhir Ramadan.

Rabbana, diri ini tiada sempurna, kami makhluk yang tanpa daya, kecuali Kau kuatkan.

Saat sahur bersama keluarga, malam makin syahdu dengan suara jangkrik berderik. Mereka pun bertasbih bersama kabut yang menyelimuti, pula semut beriring di atas tanah basah dan rumput segar di terpa embun. Lntunan tasbih mereka pun senantiasa tersampaikan. Sedemikian tenang dan damai suasana, disusul dengan gema adzan subuh menyapa persada.

Sedalam kalbu semakin nyaman dan tentram, kala lantunan ayat suci Alquran dibacakan. Ayat demi ayat mengagungkan firman-Nya. Gaung taddarus mengalir hingga ke relung-relung jiwa yang merindu surga.

Tangan tengadah, doa pun terpanjat.

Rabbana yang Maha Pengasih lagi Penyayang,

Terima kasih atas segala nikmat, karunia dan anugerah yang telah Engkau limpahkan kepada kami. Ampunilah dosa-dosa kami, terimalah amal baik kami. Bimbinglah kami senantiasa dalam petunjuk-Mu. Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan yang Engkau ridhoi.

Panjangkanlah umur kami dengan sebaik-baik manfaat, keberkahan aktivitas dan ibadah, makin tawadhu dan berserah kepada-Mu. Izinkan kami kelak bertemu dengan Ramadan-Mu yang mulia, aamiin. 

Sungguh, pagi yang cerah dengan kebeningan langit biru yang menawan lagi rupawan. Kupejamkan netra ini, memghirup sedalam-dalamnya udara segar yang Dia berikan, memenuhi rongga tubuh, menyuntikkan semangat baru menyambut asa. Sungguh, hidup yang penuh makna adalah dengan senantiasa melakukan apapaun karena niat Lillahi ta'ala.

Ya, Rabbana, kicau burung yang terdengar merdu di telinga bukan sakadar nyanyian belaka. Itu adalah tasbih mereka dalam memuji kebesaran-Mu. Sebegitu riang harmoni melodi yang dilantunkan. Dan aku pun turut mengaminkan doa mereka.

Semoga, dengan nikmat iman, nikmat sehat, nikmat pendengaran, nikmat penglihatan, nikmat kesehatan jiwa dan raga membuat kami semakin bersyukur atas limpahan kasih sayang-Mu. Jangan biarkan hati kami buta dan tuli dari sentuhan-Mu. Karena kami senantiasa membutuhkan hidayah jalan kebenaran-Mu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun