Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Kusambut Ramadan 1442 Hijriah] Beragam Gelar bagi Bulan Kemuliaan

8 April 2021   12:54 Diperbarui: 8 April 2021   12:59 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: aboutislam.net

Pembaca Kompasiana yang senantiasa dalam keberkahan,

Bulan Sya'ban tinggal penghujung hari, in syaa Allah pekan depan Ramadan pun tiba. Segenap ummat Islam bersiap melakukan ibadah puasa wajib selama sebulan penuh, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kaum beriman.

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa" (QS. Al-Baqarah ayat 183)

Melalui ayat ini Allah Swt. mengajak berbicara kepada orang-orang mukmin dan memerintahkan kepada mereka berpuasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta bersenggama, dengan niat tulus karena Allah Swt. Karena di dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa, menyucikannya, serta membebaskannya dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk (bagi kesehatan tubuh) dan akhlak yang hina.

Allah Ta'ala menyatakan bahwa sebagaimana Dia telah mewajibkan puasa itu kepada orang-orang mukmin, Dia pun telah mewajibkannya kepada oeang-orang sebelum mereka. Dengan demikian, ada suri tauladan bagi mereka dalam hal berpuasa. Maka hendaklah mereka bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban ini dengan lebih sempurna dibanding dengan apa yang telah dijalankan oleh orang-orang sebelum mereka. 

Ada beberapa sebutan atau gelar bagi bulan ramadan yang merupakan perwujudan dari kesungguhan melaksanakan ibadah di bulan suci ini. Berikut rangkuman enam istilah yang biasa disematkan, yaitu:

Pertama, Syahruttarbiyah (Bulan Pendidikan)
Ramadan adalah bulan pendidikan bagi kaum muslimin. Para ulama menyebut Ramadan sebagai syahruttarbiyah karena begitu banyak hikmah dan nilai-nilai pendidikan yang dikandungnya. Adanya kajian ilmu yang makin banyak digelar di bulan ramadan, baik tatap muka langsung atau melalui daring. Baik di pesantren, sekolah umum, maupun perkantoran, juga siaran televisi atau radio. Bahkan media sosial juga menyajikan kajian keislaman. Diharapkan dengan pendidikan ini, kita menjadi pribadi yang lebih baik dan berkualitas usai ramadan.

Selain itu, banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa selain haus dan lapar. Hal tersebut terjadi karena ia tidak berpuasa dari apa yang Allah Ta'ala haramkan, ia seakan menganggap bahwa puasa itu hanya menahan diri dari pembatal-pembatal puasa saja.

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Al Maqburi dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan kotor, melakukan hal itu dan masa bodoh, maka Allah tidak butuh (amalannya) meskipun dia meninggalkan makanan dan minumannya (puasa)." Ahmad berkata; Seorang laki-laki memahamkanku tentang isnad hadits ini. - Hadits Shahih Al-Bukhari No. 5597 - Kitab Adab


Kedua, Syaru Ibadah (Bulan Ibadah)
Allah memang menjadikan bulan ini sebagai bulan yang sangat kondusif untuk beribadah. Pada bulan ramadan, aktivitas ibadah yang bersifat ritual harus ditingkatkan, baik yang wajib maupun yang sunnah. Allah melipatgandakan pahala di bulan ini, yang mana pintu surga di buka seluas-luasnya, dan pintu neraka ditutup. Allah membukakan amal-amal bagi hamba-Nya yang bisa memastikan hamba masuk surga, seperti: puasa, shalat, tilawah dan semacamnya. Jadi, jalan menuju surga pada saat Ramadan begitu mudah dan gampang dikabulkan.

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah menceritakan kepada saya Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepada saya Ibnu Abu Anas, maulanya at-Taymiyyiin bahwa bapaknya menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila bulan Ramadhah datang, maka pintu-pintu langit dibuka sedangkan pintu-pintu jahannam ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu". Hadits Shahih Al-Bukhari No. 1766 - Kitab Shaum


Ketiga, Syahru Quran (Bulan Alquran)
Disebut demikian, karena pada bulan Ramadan-lah Alquran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, dipahami dan ditadabburi bagi insan yang beriman kepada kitabullaah. Alquran adalah pembeda antara yang haq dan yang bathil.

"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk serta pembeda (antara kebenaran dan kebatilan)" (QS. Al-Baqarah:185).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun