Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

CLBK Versi Saya: Cinta, Lamaran, Bahagia, dan Keluarga

27 Januari 2021   08:21 Diperbarui: 27 Januari 2021   08:34 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar openulis.com

Pagi ini muncul obrolan seru tentang menemukan kata kunci yang siap menjadi bahan tulisan. Sang Pengampu komunitas menulis mengajukan tiga kata kunci, salah satunya adalah CLBK, singkatan yang langsung disambut dengan Cinta Lama Bersemi Kembali.


Ya, siapa takkenal dengan kependekan dari kata tersebut. Bahkan ada yang mengudar dengan berbagai versi: Cinta Lama Buang Ke laut, Cuma Lihat Beli Kagak, Cium Lagi Bila Kurang, Cebok Lama Bersih Kagak, Cinta Laura Becek Kembali, Cinta Lama Belum Ketemu (mau njomblo sampai kapan?), dan masih banyak lagi kelucuan lainnya dari singkatan ini.

Nah, terbersit di benak tentang CLBK versi saya sesuai judul.

Cinta, takkan habis dikisahkan, dikupas, dirasa, dibahas. Karena setiap detik kita selalu dibalut cinta. Buktinya, Kompasiana menyediakan kategori LOVE buat para kompasianers dan para pembaca.
Cinta bisa hadir pada setiap aktivitas kita, termasuk cinta baca dan cinta nulis. Gandrung dengan hobi juga lahir dari cinta, kan?

Cinta, saya membahasnya dari sebuah kasih sayang yang lahir dari hati. Muncul dengan tulus. Daya tarik-menarik. Setiap makhluk memiliki kekuatan ini.  Termasuk juga manusia dengan dua lawan jenis. Cinta hadir ditengah mereka. Demikian juga pastinya saya merasakannya. Normal lah! Hahaha.

Ketika seorang lelaki menyatakan cinta kepada saya, takmelulu saya melihatnya dari sekedar suka. Akn terlihat sejauh mana ia mengejawantahkan dalam bentuk tanggung jawab, komitmen, keteguhan dan kesetiaan. Bukan sekedar gombalan dan rayuan di bibir saja. Karena itulah, ketika sang Lelaki memantapkan diri untuk meminang, saya persilakan dia mengajukan lamaran.

Lamaran, tentu saya terima dengan ikhlas atas dasar persetujuan berdua dalam melangkah jenjang yang lebih serius di hadapan Allah Maha Penyayang, Pemilik Cinta yang Dia sisipkan pada setiap makhluk-Nya.

Permintaan untuk meminang bukanlah hal yang ringan, karena kelak takhanya menyatukan dua insan yang saling mencinta, justru jauh lebih bermakna menyatukan dua keluarga. Cinta yang semakin meluas, tak hanya aku dan kau, tapi kita.

Begitu banyak pemuja, melontar kata cinta, tapi mengajukan pinangan belum tentu dilakukan. Ada saja yang harus dipikirkan, ditimbang, dimasak, aih, lama-lama digoreng hangus juga, Bang. Banyak cakap cinta dan timbang rasa,  tak jadi jua kita menikah!

Bahagia, itulah damba setiap pasangan yang dimabuk cinta dan berlumuran kasih sayang. Disaksikan keluarga, kerabat dan sahabat, takterkira pancaran syukur dari seluruh hadirin yang turut mendoakan. Ya, cinta yang sejatinya nikmat direguk saat SAH akad terucap. 

Bahagia tak hanya milik pasangan pengantin, jua milik semua yang merasakan lanjutan kehidupan anak manusia dalam mengarungi bahtera berikutnya. Doa terpanjatkan atas rasa bahagia yang lahir dari cinta. Demikianlah agama mengajarkan agar pasangan mendapatkan kehidupan yang  Sakinah, Mawaddah, Warahmah (tentram, penuh kasih sayang dan berkah dari Allah)

Keluarga, satuan kekerabatan yang paling dasar di masyarakat. Pertemuan dua insan yang dipersatukan dalam akad suci, mengarungi mahligai perkawinan untuk  saling membahagiakan. Berkaca pada pengalaman keluarga masing-masing sebagai bekal, mengaplikasikan kesepakatan dalam menjalani biduk bersama.  

keluarga yang baik dibangun dengan cinta, dimulai dengan kasih sayang, dan dipelihara dengan kesetiaan.

Ah, pagi-pagi saya jadi baper ngomong soal cinta hingga melahirkan keluarga kecil ini. Cinta yang melandasi setiap aktivitas, dibaluri semangat dan doa agar semuanya menjadi berkah. Ya, doa agar keluarga senantiasa diberkahi dalam limpahan rahmat-Nya.

Sesibuk apapun kita, sejauh apapun kita pergi, keluarga merupakan tempat pulang. Uang dan popularitas tak mampu membayar kebersamaan dengan keluarga. Liburan terbaik bukanlah soal kemewahan, tetapi soal kebersamaan di tengah keluarga tercinta.

Salam Cinta, kawan!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun