Sejak Pandemi yang dimulai awal tahun 2020 masyarakat dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Seperti kemana-mana harus memakai masker, mencuci tangan sesering mungkin dan membawa handsanitizer ketika keluar rumah. Kebiasaan baru tersebut tentu saja untuk mencegah penularan Covid-19 yang di Indonesia sudah sangat tinggi kasusnya.Â
Begitu juga di Bidang Pendidikan dimana murid harus belajar dari rumah dan tidak berangkat kesekolah untuk mencegah adanya klaster baru apalagi anak-anak sangat rentan terhadap infeksi penyakit.
Pembelajaran dari rumah di tingkat TK, SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi mengalami perubahan yang sangat drastis di mulai dari prosedur pembelajaran hingga pemahaman murid mengenai materi yang diajarkan mengalami sedikit kendala.Â
Oleh sebab itu Kemendikbud mengubah pola ajar dan kurikulum agar memudahkan murid ketika belajar dari rumah. Banyak cara dilakukan oleh pihak pengajar untuk memudahkan penyampaian materi kepada siswa. Di SDN 166 Ciateul pembelajaran dilakukan dengan banyak cara tetapi masih dalam lingkup daring. Contohnya seperti via Whatsapp grup, ZOOM, GoogleMeet dan video call.
Tidak semua dilakukan dalam sekali pembelajaran, seperti misal saat MPLS (Masa Pengenalan Lingkkungan Sekolah) bagi kelas 1 full dilakukan dalam ZOOM dengan prosedur sebelum hari pelaksanaan MPLS dilakukan  gladi resik bersama dengan siswa kelas 1 karena banyak dari siswa dan orang tua yang belum paham menggunakan ZOOM.Â
Saat masuk pembelajaran hari pertama pihak guru mengunakan Whatsapp sebagai sarana belajar karena alasan kuota tidak mencukupi dari pihak murid. Hal ini cukup efektif dalam pembelajaran meskipun guru hanya menjelaskan via voice note dan ppt yang share di grup. Untuk siswa yang sulit memahami materi yang dibagikan maka siswa tersebut akan mendapatkan pendampingan belajar dari mahasiswa yang sedang KKN di SDN 166 Ciateul.Â
Pendampingan dilakukan via personal chat dan video call dimana mahasiswa akan bertanya dari akar kesulitan mana saja yang dihadapi. Pendampingan ini dilkukan hingga anak benar-benar paham mengenai materu tersebut. Selain pendampingan murid mahasiswa juga melakukan pendampinga orang tua via grup whatsapp dengan diskusi kendala apa saja yang dihadapi orang tua hingga membagikan tips dan poster untuk orang tua dalam mendampingi anak belajar.
Pendampingan pembelajaran ini dilakukan guna menguatkan pembelajaran dari rumah karena Pandemi tidak dapat diketahui sampai kapan akan berakhir , maka lebih baik membiasakan kebiasaan baru seperti ini agar anak-anak masih tetap bisa belajar dan menimba ilmu.