Mohon tunggu...
Siska Etikasari
Siska Etikasari Mohon Tunggu... Lainnya - raccoonline

my words, my world

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cara Membangunkan Sahur yang Kini Hanya Tinggal Kenangan

16 April 2021   06:56 Diperbarui: 16 April 2021   07:03 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi beduk (koleksi pribadi)

Ada beragam cara membangunkan orang untuk santap sahur. Pada kali ini, saya akan membahas dua cara yang dilakukan untuk membangunkan sahur.

Kalian tahu patrol?
Patrol biasanya dilakukan oleh sekelompok orang dengan membawa alat tabuh berkeliling kampung. Tujuannya untuk menandai tibanya waktu sahur, sekaligus membangunkan warga sekitar untuk santap sahur. Alat tabuh yang digunakan, yaitu beduk dan kentungan. Bila tidak ada beduk, menggunakan barang-barang bekas yang bisa dijadikan sebagai alat tabuh, seperti galon atau tong plastik.

Bagaimana dengan tempat kalian? Masih adakah patrol sahur?
Di kampung tempat saya tinggal sudah tidak ada lagi patrol sahur. Padahal itu yang selalu saya nantikan saat Ramadan. Mungkin karena tergeser dengan kecanggihan teknologi saat ini. Kita bisa mengatur alarm melalui gawai, lebih praktis.

Meski begitu, bukankah nuansanya menjadi berbeda?
Dari patrol sahur, kita bisa merasakan semangat yang membara, kekompakan, dan keguyuban yang kuat. "Sahur...! Sahur...! Sahur...! Sahur...!" Suara yang diteriakkan bersama-sama dengan nada yang khas itu selalu dinantikan.


Selain patrol, dulu sewaktu saya kecil, tetangga samping kiri-kanan selalu membangunkan sahur. Sebagai tetangga, mereka memastikan apakah tetangga di sekitarnya sudah bangun untuk sahur atau belum. Rupanya, sekarang hal ini juga sudah tidak lagi dilakukan. Setiap orang sudah memiliki gawai yang dilengkapi alarm, yang bisa diatur waktunya sesuai kebutuhan. Sehingga tidak perlu lagi dibangunkan oleh tetangga.

Sebenarnya, ada nilai-nilai sosial yang bisa kita dapatkan dari hal tersebut. Keakraban dan kepedulian tampak antara orang yang satu dengan yang lain, tetangga yang satu dengan yang lain.

Sadarkah kita bahwa kecanggihan teknologi membuat kita semakin menjadi pribadi yang individualis?

Memang kita tidak bisa terus-menerus hidup bergantung pada orang lain. Tapi, kita juga tidak bisa melakukan semua aktivitas sehari-hari sendiri. Kita tetap butuh bantuan orang lain untuk menjalani hidup.


Apakah dua cara membangunkan sahur tersebut masih dilakukan di tempat kalian?
Di tempat saya kini hanya tinggal kenangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun