Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Mau Hidup dalam Penyesalan

10 Oktober 2022   07:47 Diperbarui: 10 Oktober 2022   07:50 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap hari penuh gairah..
Masih diberi kesehatan..
Menjadikan bersyukur..
Memacu kebaikan diri...

Melakukan hal bermanfaat..
Tiada lain selain itu..
Walau hal-hal kecil..
Sebagai pengendali ritme...

Dari hal kecil..
Terbangun pola sama pada hal besar..
Memudahkan langkah..
Menggapai cita...

Tak mau hidup dalam penyesalan..
Menyulitkan hidup ke depan..
Karena diri sangat berharga..
Selalu menumbuhkan cinta besar...

Dengan cinta hidup berwarna..
Menjadikan pelangi indah..
Sebagai pengalaman penting..
Sudah terukir sejarah bermakna...

Hidup sebagai keberuntungan..
Bagi mereka yang sadar..
Terus berada di alur yang benar..
Sebagai pertanggung jawaban...

Diberi kesempatan hidup..
Menjadi manusia berakal..
Memainkan peran semesta..
Itulah anugerah terbaik...

Hidup harus berkualitas..
Lakukan kemanfaatan..
Berdampak baik pada diri dan lingkungan..
Agar tiada penyesalan...

Jakarta, 10.10.2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun