Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Sih Mereka, GPK-PD?

1 Maret 2021   19:45 Diperbarui: 1 Maret 2021   19:52 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Orang yang selalu berkarya dan berprestasi, tentu sangat menikmati giatnya tersebut. Setiap satu tahapan dalam karya sudah usai biasanya akan terus berlanjut dengan karya baru, seterusnya demikian. 

Sehingga orang yang identik dengan karya tidak pernah memiliki waktu kosong yang sia-sia, terus terisi oleh kegiatan yang menjadi kebiasaan/passion mereka. Selain jarang memiliki waktu longgar, orang-orang berprestasi itu sudah pasti adalah orang-orang yang memiliki kebersihan hati. 

Hati bersih sebagai modal dasar menghasilkan atau menciptakan sebuah karya yang dapat memberi manfaat bagi dirinya maupun lingkungan lebih luas. 

Jikapun memiliki waktu kosong, mereka sangat bijak memanfaatkannya untuk hal yang selalu berguna misal berkumpul dengan keluarga/family atau masyarakat sekitar di lingkungan tempat tinggal atau mungkin berpelesir untuk refreshing agar memunculkan spirit baru dan menginspirasi untuk karya selanjutnya.

Dalam konteks Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang dilakukan secara inskontitusional terhadap kepemimpinan partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhonoyo (AHY) saat ini, tentu semua kita jadi bertanya, siapa sebenarnya mereka ? 

Ataukah mereka kurang memahami konsep kerja partai secara umum bahwa dalam kebijakan partai yang manapun selalu kepentingan nasional menjadi tujuan utama dengan demikian diharapkan berdampak baik pada kepentingan partai dan pribadi kader. 

Atau jika dibalik, jika setiap kader memiliki karya/prestasi menjadi sebuah kekuatan yang dapat mendorong perjuangan pemenangan dalam kompetisi politik demokrasi baik di legislatif maupun eksekutif. Pada akhirnya tujuannya sama ke arah terwujudnya pembangunan bangsa (spritual/sumber daya manusia maupun infrastruktur).

Lalu, mengapa ada kader yang memiliki pikiran yang berbeda dan tidak searah dengan tujuan partai yang dikomandoi oleh kepemimpinan saat ini? 

Sejatinya kader berprestasi, jika merasa tidak puas dengan kepemimpinan yang sah, mereka dapat membangun sebuah partai politik baru yang sesuai kehendak mereka dan berkompetisi secara sehat dengan partai Demokrat di masa-masa pemilu. 

Buktikan jika memang memiliki kemampuan melebihi kepemimpin PD saat ini, tapi bukan dengan cara sudah menjauh dari spirit partai Demokrat namun masih belum mau lepas hatinya serta masih mau melakukan upaya yang tidak simpati, yang tentunya akan memalukan dan merendahkan diri mereka sendiri serta disorot publik. 

Masyarakat secara umum sudah melihat dan merasakan bagaimana kinerja partai Demokrat selama Covid-19 dan telah mendapat apresiasi dari rakyat atas kerja keras tersebut terbukti hasil pilkada 9 Desember 2020 lalu melampaui target yang ditentukan yaitu dari target 30%, berhasil mencapai kemenangan hingga 49%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun