Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Genap Satu Juta Orang Suspect Corona di Indonesia

28 Januari 2021   15:50 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:50 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di manapun pemerintah di dunia jika menghadapi sebuah bencana yang berasal dari dinamika hidup, seperti saat ini menghadapi wabah virus corona yang menelan korban jiwa yang tidak sedikit, berupaya melakukan upaya pencegahan secara maksimal agar rakyatnya terlindungi. Di Indonesia saat ini jumlah orang terinfeksi virus corona sudah tembus di angka satu juta orang dan 28 ribuan orang meninggal dunia akibat virus baru dan mematikan, sangat mudah penularannya serta tidak terlihat. Sejatinya dalam mengatasi persoalan tersebut, pemerintah menjadikan dasar dalam menetapkan target, berapa jumlah orang yang tertular dapat ditekan/reda. Dengan cara menetapkan target setiap tiga bulan misalnya dievaluasi, berapa orang terinfeksi setelah upaya yang dilakukan selama tiga bulan tersebut, begitu seterusnya secara berkala sehingga dalam waktu setahun dapat tuntas penanganan terhadap penyebaran wabah hingga sampai pada titik akhir target yaitu zero virus.

Tidak sebaliknya justru semakin banyak orang terinfeksi seperti saat ini, bahkan hampir semua  provinsi besar di Indonesia menjadi wilayah pandemik.
Saya dan kita semua sebagai warga negara Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab besar turut serta menjaga dan melindungi bangsanya dari berbagai hal yang mengganggu dan melemahkan. Walau prihatin dan miris mengetahui jumlah orang terinfeksi terus bertambah, tetapi sudah menduga akan seperti ini akibat dari awal wabah masuk Indonesia tidak berupaya serius dalam mencegah dan menangani wabah agar tidak menulari lebih banyak orang, apakah upaya dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus saling bergandengan tangan.

Mirip seperti saat kepulangan MRS ke Indonesia di masa pandemik yang disambut ribuan pengikutnya, tidak ada upaya khusus dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat mencegah kerumunan massa yang sangat besar sehingga jumlah orang terinfeksi virus semakin banyak dan telah mencapai satu juta lebih saat ini.

Masyarakat juga sudah berupaya sekuat tenaga memberikan masukan bagi pemerintah (pusat dan daerah), agar DKI sebagai wilayah pandemik terbesar harus melakukan lockdown hanya untuk sementara waktu hingga benar-benar dipastikan keadaan sudah dapat dikendalikan/terkendali mengingat DKI sebagai sentral ekonomi Indonesia, dan tujuan penerbangan internasional dari negara lain masuk ke Indonesia.

Ditambah jumlah penduduk DKI yang besar jika tidak dilakukan upaya maksimal untuk mencegah penularan lebih luas maka DKI menjadi zona merah pekat. Jika ditangani dengan serius dari awal maka dapat ditekan jumlah orang tertular Covid-19 selama 11 bulan hingga sekarang. Dengan demikian sangat meringankan beban biaya dan effort serta lebih mudah penanganannya, daripada harus seluruh wilayah Indonesia menjadi zona merah, semakin berat, mahal dan sulit menyikapi selanjutnya.

Contoh baik sudah dilakukan kota Wuhan di China sebagai sumber wabah, dengan melakukan lockdown pada kota tersebut, untuk meminimalisir penularan otomatis tidak ada kontak fisik di ruang publik. Apalagi di era digital seperti sekarang semua dapat dilakukan melalui teknologi digital yang canggih, justru lebih efisien namun tetap efektif.

Sebagai salah satu negara yang ada di dunia, sulit bagi Indonesia jika hidup sendiri tanpa bisa melakukan upaya kerjasama dalam mendapatkan solusi bagi kesehatan dan keselamatan manusia, apalagi masalah yang dihadapi sama. Tidak terkesan abai terhadap kemunculan virus, menjadikan saling terkunci dan semakin merepotkan.

Perbedaan pandangan kan selalu ada, terpenting arah dan spiritnya mengarah ke satu tujuan yaitu keselamatan hidup seluruh rakyat Indonesia. Dalam situasi ini justru sangat dibutuhkan konsentrasi dan tanggung jawab pemerintah agar masyarakat tidak menjadi korban keteledoran pemerintah.

Sudah banyak tenaga kesehatan dan masyarakat yang paling terdampak kesehatannya meninggal dan ekonomi semakin terpuruk dikhawatirkan berujung chaos dan keamanan nasional terganggu. Hanya perlu menurunkan ego masing-masing para pemangku kepentingan saja pun sulit dilakukan (karena berpolitik tidak dengan cara yang sehat) berdampak kemana-mana. Bahkan negara dalam keadaan krusial masih sulit memunculkan kesadaran untuk saling menyelamatkan apalagi waktu berjalan terus. Lupa jika musuh yang sangat berbahaya itu adalah virus corona, itu musuh bersama bangsa Indonesia apapun warna, golongan serta statusnya.

Miris melihat cara pikir para pemimpin jika keadaan terus memburuk, mengingat jumlah rakyat Indonesia sangat banyak dibutuhkan semua pihak sadar dan berupaya untuk saling koordinasi, kerjasama dan menguatkan dalam menghadang virus ini lebih luas. Negara sebagai regulator harus mampu menjalankan aturan dengan tegas sehingga rakyat tahu, paham dan  mematuhinya. Tidak berlama-lama dalam masalah, segera keluar dari persoalan yang sebenarnya.

Hampir satu tahun masyarakat hidup bertarung melawan Covid-19, sejatinya setiap orang sudah tahu apa dan bagaimana cara menghadapi serta berniat kukuh untuk menyelamatkan diri, namun sebagian masyarakat terkesan acuh atau mungkin berpasrah pada keadaan atau agar tidak cemas menganggap virus ini tidak ada, semua masih biasa saja, toh akhirnya semua orang akan mati juga. Sikap perilaku yang demikian akhirnya menjadi faktor lain meningkatkan jumlah orang terpapar virus. Situasi seperti ini memberi pengaruhi psikis bagi masyarakat yang sehat, yang sudah berjuang untuk menghindari tertular selama ini dan keadaan seperti ini sangat tidak adil dirasakan bagi mereka yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun