Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Politik Demokrasi yang Sehat bagi Indonesia

21 Januari 2021   21:50 Diperbarui: 21 Januari 2021   22:02 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita tidak menginginkan dalam mengambil hati rakyat dengan cara yang tidak simpati dan tidak mendidik sifatnya. Itu akan membuat kita semua menjadi lemah, sementara waktu terus berjalan tapi kemajuan yang diharapkan hanya berputar di tempat yang sama akibat saling merebut perhatian rakyat dengan cara ugal-ugalan seperti korupsi yang hingga kini masih terjadi. 

Pola yang merusak tatanan berbangsa, yang melemahkan sendi bernegara dan sangat merugikan serta berbahaya bagi stabilitas negara untuk jangka panjang harus dihindari.

Tidak berpikir bahwa jika kita bersebrangan dengan lawan politik dalam kompetisi demokrasi lalu tidak boleh berkawan, masyarakat umum/orang awam sering melihat hal seperti ini dianggap sebagai sebuah pengkhianatan karena berbaik-baikkan dengan lawan, pikiran seperti ini harus dihilangkan apalagi jika yang berpikir demikian adalah kader parpol, maka sulitlah partai tersebut menuai banyak simpati dari masyarakat, padahal itu tujuan utamanya. 

Rumus yang tak pernah lekang dalam ingatan kita bahwa dalam dunia politik tidak ada kawan lawan abadi, kepentinganlah di atas segalanya. Jika ditujukan untuk kepentingan membangun bangsa tentu tidak salah, sangat dibutuhkan. 

Sulit maju demokrasi jika dilakukan dengan cara menganggap lawan dalam kompetisi demokrasi adalah musuh besar yang harus disikat. Secara alamiah saja jika memang parpol tersebut bagus maka dengan sendirinya rakyat mengapresiasi dan mendukung begitu sebaliknya.

Bahkan dengan strategi baik ini saja pun jika sepakat dilaksanakan semua parpol, demi kecintaan terhadap negeri, belum tentu bisa berjalan mulus dalam arti hanya di sekitar angka 75-80% bisa terlaksana baik.

Terbayang jika tidak dengan strategi ini yang menjadi rule/kesepakatan, situasi sebenarnya akan sangat kacau karena saling melemahkan dan butuh effort/energi lebih besar yang melelahkan. Korupsi tidak akan bisa berhenti karena semua ingin bermain cepat, siapa yang menguasai dialah pemenangnya, apalagi masyarakat secara umum masih senang dengan hal yang berbau materi maka rusaklah peradaban negeri ini, sampai kapan akan seperti ini?

Salah satu faktor penghambat pembangunan adalah laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, belum sempat untuk memulai membangun kehidupan modern karena fokus perhatian pemerintah sangat konsen pada pembinaan pembentukkan sumber daya manusia (SDM) yang sangat cepat laju pertumbuhannya. 

Ini harus menjadi konsentrasi program kerja pemerintah ke depan, karena selama ini lebih mengutamakan jumlahnya daripada kualitas SDM nya. Perlu pengaturan lebih ketat dengan cara untuk beberapa tahun ke depan dapat menekan laju pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, jika situasi sudah lebih baik tertata bisa dilonggarkan lagi kebijakan pertumbuhan penduduk.

Dengan begitu pembangunan yang dilakukan akan lebih mudah dan efektif. Demokrasi yang dijalankan dengan kualitas SDM yang baik salah satunya pelibatan masyarakat dalam proses politik yaitu pemilu. 

Masyarakat dengan kualitas baik dapat menentukan figur dan arah kepemimpinan negara/daerah. Pemilu yang bersifat bebas bahwa setiap warga negara yang berhak memilih bebas untuk menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun