Rangkap tugas dalam dunia kerja pada dasarnya bukan suatu hal yang luar biasa. Kadang tugas tambahan tersebut hanya bersifat sementara yaitu pada saat teman kantor cuti atau sakit. Tetapi adakalanya tugas tambahan tersebut bersifat permanen.
 Menerima atau menolak tugas tambahan yang diberikan tergantung dari pribadi masing-masing yang menerima penugasan tersebut.Â
Mungkin ada yang menolak karena ada alasan tertentu. Mungkin menolak karena walaupun diberikan tugas rangkap tetapi tidak ada kenaikan gaji atau karena tidak mau terlalu sibuk.Â
Tetapi menurut saya tidak ada salahnya kita menerima tugas rangkap. Walaupun tidak ada kenaikan gaji tetapi seperti kata peribahasa "Practice makes perfect". Kita akan terbiasa melakukan suatu tugas kalau sudah biasa mengerjakannya.
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Tetapi saya meyakini hasil tidak akan mengkhianati usaha. Apalagi kita sudah diberikan talenta oleh Tuhan, jadi tidak ada salahnya kita melakukan yang kita bisa.Â
Gaji Bukan Prioritas Utama
Mungkin banyak yang menolak rangkap tugas karena tidak ada kenaikan gaji. Padahal gaji bukan prioritas yang utama dalam dunia kerja (walaupun tidak bisa kita pungkiri, kita memang membutuhkan gaji untuk membiayai kebutuhan hidup kita sehari-hari).Â
Saya pernah bekerja di perusahaan yang baru berdiri. Karena masih baru maka beban kerja  bisa dibilang kurang. Akibatnya tiap mau berangkat kerja, saya sudah dihinggapi rasa malas karena sudah membayangkan akan melewati masa panjang di kantor.Â
Saya berusaha membantu perusahaan sebelah (masih bos yang sama) tetapi mereka sungkan untuk memberikan banyak kerjaan.Â
Akhirnya setelah bertahan 5,5tahun saya pun mengundurkan diri walaupun gajinya lumayan. Kata temanku saya tidak bersyukur sudah dapat gaji gede dan kerjaan sedikit. Bukan saya tidak bersyukur, tetapi saya berpikir kalau  otak tidak dipakai untuk bekerja maka lama kelamaan akan "lemot".